Pelatih Persis Peter de Roo Dinonaktifkan, Titan Wulung Jadi Careteker

Agil Trisetiawan Putra - detikJateng
Sabtu, 08 Nov 2025 23:07 WIB
Pelatih Persis Solo Peter de Roo dinonaktifkan. Foto: dok. Persis Solo
Solo -

Manajemen Persis Solo memberhentikan Peter de Roo dari kursi kepala pelatih tim. Hal ini dilakukan usai mendapatkan serangkaian hasil buruk musim ini.

Dalam 10 laga Persis Solo dinahkodai Peter de Roo, Laskar Sambernyawa hanya mampu meraih satu kemenangan, dua seri, dan sudah kalah sebanyak 7 kali. Hasil ini menempatkan Persis Solo di zona merah klasemen sementara.

Pada pekan ke-11 saat laga Derby Mataram melawan PSIM Jogja, pelatih asal Belanda itu sudah tidak mendampingi Persis Solo. Asisten pelatih Titan Wulung Suryanta, ditunjuk menjadi Careteker.

"Ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan tim untuk membuat keputusan. Intinya untuk saat ini, Peter de Roo tidak mendampingi tim, dan coach Titan menjadi careteker," kata Media Officer Persis Solo, Bryan Barcelona, kepada awak media di Stadion Manahan Solo, Sabtu (8/11/2025).

Bryan mengatakan, sesuai regulasi yang ada, Titan bisa menjadi careteker tim selama satu bulan. Hal ini cukup memberikan waktu bagi manajemen Persis Solo untuk memutuskan langkah selanjutnya.

Saat ini, manajemen Persis Solo masih melakukan negoisasi dengan Peter yang masih memiliki kontrak dengan Laskar Sambernyawa. Sehingga dia belum memberikan kepastian apakah Peter sudah sudah dipecat atau belum.

"Nanti kita update (status Peter di Persis) setelah ada beberapa hal yang kita diskusikan terlebih dahulu," ucapnya.

Evaluasi akan dilakukan manajemen untuk langkah kedepan. Ditambah, setelah pekan ke-12 ini, kompetisi akan libur dua pekan karena jeda internasional.

Dia mengatakan, dalam waktu dua pekan ini, manajemen akan membenahi internal tim. Termasuk, mencari kandidat pelatih baru untuk mengeluarkan Persis Solo dari zona degradasi.

"Kita ada jeda internasional dua minggu, pasti ada evaluasi hal yang menyeluruh untuk tim, termasuk direksi abru. Jajaran managemen sudah melakukan evaluasi, termasuk dengan mempertimbangkan beberapa kemungkinan untuk mengisi kursi pelatih," jelasnya.

Sembilan laga beruntun tanpa kemenangan, membuat manajemen melakukan evaluasi kepada Peter. Sebagai pelatih, Peter harus bertanggungjawab dengan serangkaian hasil minor yang diraih Laskar Sambernyawa.

"Pasti, karena statusnya sebagai pelatih kepala. Ada beberapa hal dari evaluasi manajemen menjadi pertimbangan kami untuk bikin keputusan," terangnya.

Sementara itu, Careteker Persis Solo, Titan Wulung Suryanta, menyerahkan keputusan terkait kursi pelatih kepala kepada manajemen. Sebab, secara lisensi dia belum memenuhi untuk menjadi pelatih kepala.

"Bisa bicara dengan manajemen (nasib Peter). Saya hanya dapat tugas dari pertandingan ke pertandingan. Karena saya lisensi belum cukup, saya pikir kita tunggu dari manajmen," kata Titan.



Simak Video "Video: Harapan Jokowi soal Suksesi Keraton Solo"

(afn/afn)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork