Kelompok suporter PSIS, Panser Biru memaklumi hasil buruk yang didapatkan Laskar Mahesa Jenar. Panser Biru juga menyinggung masalah keterlambatan gaji yang diduga menjadi salah satu penyebab anjloknya performa PSIS.
Terbaru, PSIS dibungkas PSS Sleman 2-1 saat bermain kandang di Stadion Jatidiri, Semarang, Jumat (9/5/2025) sore. Usai laga, Panser Biru yang menggelar aksi di kompleks stadion bertemu dengan kartaker, Muhamad Ridwan, serta beberapa perwakilan pemain seperti Septian David Maulana, Riyan Ardiansyah juga pemain asing Joao Ferarri.
Pada kesempatan itu, Ketua kelompok suporter Panser Biru, Kepareng Wareng, menyampaikan orasi dan mengungkpakan unek-uneknya selama ini. Para suporter juga mengaku legawa jika memang PSIS terpaksa turun kasta ke Liga 2 nantinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami suporter paham masalah yang dihadapi PSIS. Kami ikhlas PSIS ke Liga 2. Kami tidak menyalahkan pemain dan pelatih tapi kami minta Yoyok Sukawi out," tegasnya di lokasi.
Kepareng juga mendesak beberapa pemain agar berbicara terbuka mengenai keterlambatan gaji. Tidak dipungkiri buruknya performa PSIS dikatakannya tidak terlepas dari masalah tersebut. Mewakili pemain, Septian David tak menampik jika memang ada keterlambatan gaji.
"Masalah gaji memang ada keterlambatan. Beda-beda ya tiap pemain saya tidak tahu," ungkapnya.
Kemudian, Kepareng juga meminta agar laga terakhir PSIS lawan Barito Putera di Stadion Jatdiri boleh dihadiri penonton. Jika tidak boleh, ia menyarankan agar pertandingan digelar di luar Semarang saja.
"Sebab PSIS sedang tidak menjalani sanksi apapun sehingga tak ada alasan khusus tidak boleh ditonton. Selain itu, kami ingin mendukung tim kebanggaan kami di laga terakhir Liga 1," paparnya.
"Jadi tolong besok lawan Barito harus ada penonton, harus menang, untuk tombo gelo," imbuhnya.
Dalam kesempatan yang sama Kartaker PSIS, Muhamad Ridwan, menyampaikan terima kasih atas dukungan yang selalu diberikan suporter Panser Biru kepada timnya.
"Saya tahu kalian selalu mendukung kami, seperti saat teman-teman datang ke Bali," ucapnya.
Namun Ridwan juga meminta maaf karena gagal membawa PSIS meraih kemenangan di kandang, dan membuat peluang bertahan di Liga 1 musim depan hampir pasti sirna.
"Saya minta maaf atas hasil buruk ini, para pemain sudah berjuang, saya bertanggung jawab penuh atas kekalahan dari PSS Sleman," jelasnya.
(apl/apl)