Persis Solo harus menerima kekalahan dari Persita Tangerang pada laga pekan ke-16 Liga 1 2023/2024. Laga itu dihelat di Stadion Indomilk Arena, Tangerang.
Persis kalah dengan skor 2-1 dalam laga itu. Dua gol bunuh diri Messidoro, dibalas satu gol oleh Eky Taufik. Semua gol terjadi pada babak pertama. Kedua tim berusaha mencetak gol pada babak kedua, namun hingga laga berakhir, ada gol lagi yang tercipta.
Pelatih Persis Solo Leonardo Medina mengatakan dalam laga ini merupakan hari buruk bagi Messidoro. Sebab, dia tidak pernah melakukan kesalahan fatal seperti bunuh diri hingga dua kali dalam satu laga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dia (Messidoro) pemain bagus, tapi hari ini cuma hari buruknya. Dia selalu berlatih dan bermain 100 persen," kata Leo dalam konferensi pers yang diterima detikJateng, Minggu (22/10/2023).
Pada babak kedua, Laskar Sambernyawa mencoba bermain lebih menyerang dengan memasukan Ramadhan Sananta, yang menggantikan Diego Bardanca. Meski terus menyerang, Persis gagal mencetak gol penyeimbang.
"Pertahanan Persita bagus. Penyerang kita terus mencoba (menyerang), tapi pertahanan Persita bermain fokus. Kita mencoba improve, tapi hari ini mereka bermain bagus," ucapnya.
Dengan kekalahan skor 2-1 ini, Leo mengaku sangat marah, dan sedih. Dia menilai banyak hal yang terjadi dan harus menjadi bahan evaluasi ke depan.
Pelatih asal Mexico itu menilai, pemain Pendekar Cisadane terlalu banyak mengulur waktu dengan terjatuh. Sementara wasit dinilai kurang tegas. Dalam laga itu, nampak keributan juga terjadi di tribun penonton.
"Bagaimana pertandingan hari ini, di luar penonton perang, saya tidak paham kenapa. Di dalam pemain perang, pemain saya dengan pemain mereka. Pemain Persita tidak fair play, hilang waktu (membuang waktu, red). Wasit harus menjadi kuat (tegas), kartu kuning, dan kartu merah jika perlu pemain mereka dan pemain saya," ujarnya.
Pertandingan Dinilai Jelek
Leo menilai laga sore tadi merupakan pertandingan yang cukup buruk. Sebab, skuad Persis Solo harus datang ke stadion tidak dengan bus, melainkan barracuda.
"Saya merasa marah, sangat sedih, karena itu di dalam sepakbola, kita harus melakukan analisis terhadap semua, wasit, pemain, staf, penonton. Kita harus datang ke sini dengan kendaraan polisi. Sepakbola hari ini jelek. Tim saya jelek, tim mereka jelek dengan mengulur waktu dan pelanggaran," kata dia.
Suasana Dinilai Penuh Tekanan Buat Pemain
Hal senada juga diungkapkan bek Persis Solo, Rian Miziar. Dia menilai dengan dibawanya skuad Persis Solo menggunakan kendaraan Barakuda milik Polisi, memberi tekanan tersendiri bagi pemain.
"Dari awal memang situasinya tidak menyenangkan bagi kami. Kami harus pergi ke stadion dengan kendaraan barracuda, ada apa? Kejadian masa lalu impactnya ke sekarang, ada apa dengan sepakbola kita. Saya pikir itu tidak bagus untuk Persis," kata Rian.
Dia ingin kejadian ini bisa menjadi bahan evaluasi bersama. Oleh karena itu, saat Persita bermain di Solo, perlakuan terhadap Persis Solo tidak terjadi.
Rian menuturkan pemain lebih nyaman jika datang ke stadion dengan menggunakan bus mereka. Di dalam bus, sambung Rian, para pemain juga merasa aman, karena juga ada pengawalan dari petugas kepolisian.
"Jika ada kejadian seperti ini, kapan kita harus berubah. Itu sesuatu yang tidak bagus bagi kami. Dari awal kami dibuat dalam situasi tekanan," ujarnya.
Terkait pertandingan, dia mengakui jika Persis Solo bermain tidak cukup baik pada sore ini. Kekalahan ini menjadi tanggung jawab pemain, untuk pembelajaran ke depan.
"Dengan performa kami ini, ini tidak boleh terjadi lagi. Ini sesuatu yang memalukan buat saya, pemain tentunya. Pemain harus bertanggung jawab penuh dengan kekalahan hari ini," pungkasnya.
Simak Video "Video: Dua Perusak Fasilitas GBLA Kini Ditahan"
[Gambas:Video 20detik]
(ams/ams)