Midun Pengusung 'Keranda' Tragedi Kanjuruhan Tiba di Semarang

Midun Pengusung 'Keranda' Tragedi Kanjuruhan Tiba di Semarang

Prihatnomo - detikJateng
Selasa, 08 Agu 2023 14:58 WIB
Midun, pesepeda asal Malang mendapat sambutan hangat suporter Panser Biru Semarang.
Midun, pesepeda asal Malang mendapat sambutan hangat suporter Panser Biru Semarang. Foto: Prihatnomo/detikJateng.
Semarang -

Miftahuddin Ramly, warga Malang yang melakukan aksi bersepeda untuk mencari keadilan bagi korban Tragedi Kanjuruhan dari Malang ke Jakarta tiba di Kota Semarang. Pria yang akrab disapa Midun itu sampai di Kota Lumpia pada Selasa (8/8/2023) pukul 11.25 WIB.

Midun langsung disambut oleh suporter PSIS, Panser Biru. Selanjutnya Midun beristirahat di Panser Biru Store yang berlokasi di Stadion Citarum. Midun mengaku jika dirinya sudah bersepeda dari Malang sejak Kamis (3/8). Dalam perjalanannya, ia sudah singgah di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya lalu beberapa tempat lainnya seperti Sidoarjo, Lamongan, Tuban, Demak dan berikutnya Semarang.

Midun tidak menyangka bakal disambut sedemikian hangat oleh masing-masing suporter di tiap kota. "Banyak suporter dan orang-orang yang menyambut. Saya tidak menyangka. Ini di luar dugaan saya," tuturnya kepada detikJateng, Selasa (8/8/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Midun mengaku ingin berkunjung ke Stadion Jatidiri Semarang. Apalagi besok Rabu (9/8), PSIS Semarang akan menghadapi tim Arema FC dalam lanjutan Liga 1 2023/2024 di kandangnya.

Terkait aksi yang dilakukan, Midun mengatakan tidak punya keluarga yang jadi korban. Namun pria yang bekerja di Dinas Pariwisata Kota Batu itu ingin lewat aksi yang dilakukannya para korban Kanjuruhan Malang mendapat keadilan hukum.

ADVERTISEMENT

"Harapan dari aksi ini ialah kejelasan hukumnya. Kalau kemarin yang disalahkan angin ya. Saya hanya beristighfar saja kenapa yang disalahkan angin ya. Padahal korbannya segitu banyaknya. Sementara teman-teman yang ditahan delapan orang itu kan nggak ada korban sama sekali. Makanya itu kan aduh, apa yang dilihatnya. Korbannya 135 yang ditahan 8 orang," ungkap Midun

Sedangkan untuk keranda yang dia bawa sambil bersepeda adalah simbol dari korban.

"Kalau keranda itu kan simbol banyaknya korban. Keranda simbol kendaraan nanti juga di akhir hayat. Awalnya nggak ada isinya tapi saat lewat di daerah-daerah jadi berat karena banyak yang membawa-bawakan. Beban sepedanya semakin berat tapi saya semakin semangat karena banyak pesan dan doa yang dipanjatkan untuk misi ini," paparnya.

Midun melanjutkan jika dia tidak berharap apa-apa. Namun yang jelas, dia ingin manajemen Arema juga menyaksikan aksi yang dilakukannya ini, bahwa ada ratusan suporternya yang menuntut keadilan hukum.

Selengkapnya baca di halaman berikut.

Sementara Achmad Munif, dari Divisi Kerohanian Panser Biru menuturkan jika pihaknya sangat mengapresiasi dan mendukung Midun untuk memperjuangkan keadilan.

"Kita sama-sama suporter sangat berduka apa yang terjadi pada suporter Arema. Jadi kami mendukung apa yang dilakukan oleh Midun. Panser biru sangat welcome. Kami dengan Arema juga punya hubungan baik juga," paparnya.

Pihaknya juga mengatakan Panser Biru membantu Midun semampunya. "Bantuan, ya tidak banyak. Misalnya dari sepeda kita serviskan. Minta dipijat ya dipijatkan. Kami juga menyiapkan ambulance jika Midun kesehatannya kurang bagus," jelasnya.

Munif pun berharap apa yang dicita-citakan dan diperjuangkan Midun ini bisa tercapai dengan lancar.

"Harapannya, apa yang dilakukan Midun ini dapat apresiasi positif. Semoga aksi ini bisa membantu mendapatkan keadilan dan pelaku bisa dihukum seberat-beratnya," pungkasnya.



Hide Ads