Buntut Tragedi Kanjuruhan desakan meminta Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan alias Iwan Bule mundur menguat. Ribuan orang turut menandatangani petisi mendesak Iwan Bule mundur.
Tercatat ada 131 orang meninggal dunia terkait Tragedi Kanjuruhan pada Sabtu (1/10) lalu. Sementara ada ratusan orang luka-luka usai pertandingan Arema FC vs Persebaya itu.
Mengutip detikSport, Rabu (5/10/2022), PSSI sebagai induk olahraga sepakbola diminta bertanggung jawab. Khususnya Ketum PSSI Iwan Bule yang diminta mundur dari jabatannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lewat petisi Change.org, desakan untuk mundur pun semakin menguat. Bahkan setelah empat hari kejadian hingga berita ini diturunkan petisi sudah ditandatangani 1.662 orang.
Mereka yang menandatangani petisi tersebut dengan alasan yang beragam. Salah satunya, Fahrud Dien, yang menilai pemimpin harus berani bertanggung jawab atas tragedi yang terjadi
"Pemimpin harus mengambil porsi tanggung jawab terbesar," tulisnya.
"Peduli dengan kemanusiaan dan masa depan PSSI. Ketum harus malu dan mundur," tulis Niel Makinuddin.
"Dia telah gagal memimpin PSSI," tulis Khen Elstar.
Hal senada juga disampaikan Takdir Ilahi dalam kolom komentar Change.org. "Saya menandatangani ini karena PSSI di bawah komando Iwan Bule tidak becus dalam mengurus persepakbolaan Indonesia".
Di sisi lain, PSSI menilai Tragedi Kanjuruhan merupakan kesalahan oknum. Mereka bahkan yakin tidak akan ada sanksi yang diberikan FIFA kepada Indonesia terakait tragedi tersebut.
"Ini hanya oknum saja yang salah. Pemerintah dan polisi sudah meresponsnya dengan positif, semoga diapresiasi FIFA. Ini kesalahan oknum," kata anggota Komite Eksekutif PSSI Ahmad Riyadh, dalam jumpa pers pada Selasa (4/10) kemarin.
(ams/aku)