Tragedi di Stadion Kanjuruhan menewaskan 125 orang pada Sabtu (1/10) malam. Peristiwa mencekam itu diwarnai aksi heroik seorang suporter Arema asal Ponorogo, Joko, yang memutuskan masuk ke stadion lagi saat kericuhan untuk menyelamatkan temannya.
Dilansir detikJatim, saat kericuhan pecah, Joko sebenarnya sudah berada di luar stadion. Namun tiba-tiba dia mendapat kabar ada temannya yang tertinggal di dalam area stadion dalam kondisi pingsan.
"Saya balik lagi ke dalam stadion karena ada teman yang pingsan," cerita Joko kepada wartawan di Ponorogo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat tiba di dalam stadion, Joko melihat suasana yang sudah kacau balau. Pandangannya terbatas karena kepulan gas air mata.
Joko saat itu masuk lagi menuju tribun 12-13. Dia melihat banyak mayat bergelimpangan. "Saya lihat mayat di sekitar tangga, suasana di dalam (stadion) kalut," tambah Joko.
Joko akhirnya berhasil menemukan temannya yang pingsan. Bersama-sama yang lain, Joko mengevakuasi temannya keluar stadion.
Dia menceritakan kepulan pekat gas air mata membuatnya kesakitan. Joko juga sempat sesak napas.
Joko dan rombongannya akhirnya bisa pulang ke Ponorogo dengan selamat. Mereka baru bisa pulang ke Kota Reog dini hari.
Tragedi Maut Kanjuruhan
Laga Arema FC vs Persebaya Surabaya berujung tragedi pada Sabtu malam (1/10/2022). Suporter masuk ke dalam lapangan usai pertandingan.
Aparat keamanan kemudian membubarkan kerumunan suporter, salah satunya dengan menembakkan gas air mata.
Penonton dan suporter akhirnya berdesak-desakan keluar stadion. Polisi mengatakan banyaknya korban tewas terjadi karena ada penumpukan yang menyebabkan korban sesak napas.
Tragedi ini menyebabkan 125 orang tewas. Dua di antaranya anggota polisi.
(sip/sip)