Data KemenPPPA: 17 Anak Meninggal dalam Tragedi Kanjuruhan

Data KemenPPPA: 17 Anak Meninggal dalam Tragedi Kanjuruhan

tim detikNews - detikJateng
Minggu, 02 Okt 2022 16:00 WIB
A pair of sneakers sit trampled in the stands of Kanjuruhan Stadium following a deadly soccer match stampede, in Malang, East Java, Indonesia, Sunday, Oct. 2, 2022. Panic at an Indonesian soccer match after police fired tear gas to to disperse supporters invading the pitch left over 100 people dead, mostly trampled to death, police said Sunday. (AP Photo/Hendra Permana)
Stadion Kanjuruhan Malang. Foto: AP/Hendra Permana
Solo -

Sebanyak 174 orang tewas dalam tragedi Stadion Kanjuruhan usai pertandingan Arema FC dan Persebaya Surabaya. Dari jumlah tersebut, menurut data Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA), 17 korban tewas di antaranya merupakan anak-anak.

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) menyoroti tragedi tewasnya 174 orang seusai pertandingan Arema FC versus Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Jawa Timur. KemenPPPA mengimbau keluarga yang kehilangan anak-anaknya dalam peristiwa itu agar melapor.

Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak KPPPA, Nahar, mengatakan hingga saat ini sedikitnya ada 17 anak yang meninggal dan 7 anak mengalami luka-luka. Nahar menambahkan masih ada beberapa anak yang menjadi korban insiden berdarah itu belum diketahui identitasnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Data yang masuk, 17 anak meninggal dan 7 dirawat, tapi kemungkinan bisa bertambah," kata Nahar dilansir Antara, Minggu (2/10/2022), dikutip dari detikNews.

Nahar mengatakan, anak-anak yang menjadi korban dalam peristiwa tersebut kebanyakan berusia 12-17 tahun. Pihaknya bersama Dinas PPPA Provinsi dan Kota Malang masih terus memastikan jumlah anak yang meninggal serta korban luka-luka yang memerlukan perawatan fisik dan psikis lanjutan.

ADVERTISEMENT

"Kami terus memastikan data berapa anak yang meninggal, yang luka, dan perlu perawatan fisik dan psikis lanjutan," katanya.

"Diimbau yang kehilangan anggota keluarganya, termasuk anak-anak yang menonton atau ada di sekitar tempat kejadian, agar melapor dan menginformasikan data anak atau keluarganya yang hilang," imbuhnya.

Seperti diketahui, tragedi seusai pertandingan Arema FC melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan Malang menimbulkan banyak korban jiwa.

"Data BPPD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Jatim pada jam 09.30 WIB tadi masih 158, tapi pas jam 10.30 WIB tadi jadi 174," kata Wagub Jawa Timur Emil Dardak, Minggu (2/10), dikutip dari detikJatim.

Menurut Emil, total ada 11 orang luka berat. Selain itu, ada 298 orang lainnya luka ringan.

Tragedi Kanjuruhan ini menjadi kabar duka bagi dunia sepakbola Tanah Air. Selain itu, ada seratusan warga yang masih dalam perawatan.

Kericuhan bermula saat para suporter menyerbu lapangan setelah timnya kalah melawan Persebaya. Banyaknya suporter yang menyerbu lapangan direspons polisi dengan menghalau dan menembakkan gas air mata.

Gas air mata juga ditembakkan ke arah tribun. Tembakan gas air mata tersebut membuat para suporter panik, berlarian, dan terinjak-injak.




(apl/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads