.webp)
Manajemen PSS Sleman melakukan perombakan besar-besaran untuk Liga 1 musim depan. Mulai dari pelatih kepala hingga manajer, semua diganti.
Mereka yang diganti yakni Bambang Mariano (manajer tim), I Putu Gede (pelatih kepala), Lukman Afif (asisten pelatih), Guntur Cahyo Utomo (asisten pelatih), Fauzal Mubaraq (pelatih kiper), dan terakhir Kartono Pramdhan (pelatih fisik).
Bersama I Putu Gede di putaran kedua BRI Liga 1 2021/2022, Super Elja tampil inkonsisten. Bagus Nirwanto dan kawan-kawan bahkan hampir terjungkal ke jurang degradasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Total I Putu Gede dan jajaran pelatih meraih 18 poin dari 17 pertandingan dengan 5 kali menang, 3 kali seri, serta 9 kali kalah.
Torehan ini jauh lebih buruk dari poin yang disumbangkan oleh pelatih sebelumnya yakni Dejan Antonic. Bersama pria asal Serbia itu, PSS mampu mengoleksi 21 poin di putaran pertama.
Manajer dan jajaran pelatih yang didatangkan pada pertengahan musim BRI Liga 1 2021/2022 itu membuat pasukan Super Elang Jawa bertengger di posisi 13 klasemen akhir dengan 39 poin.
Direktur utama PT PSS, Andy Wardhanaputra tetap memberikan apresiasi terhadap kerja keras tim pelatih dan manajer. Ia mengucapkan rasa terima kasih karena masih bisa membuat PSS bertahan di Liga 1.
"Kami mengucapkan banyak terima kasih atas usaha dan kerja keras tim pelatih dan official Tim PSS 2021/2022 hingga pada akhirnya kita mampu bertahan meskipun dengan segala dinamika yang ada," kata Andy, Sabtu (9/4/2022).
Andy mengatakan kendati tidak bersama PSS lagi tapi pintu akan selalu terbuka dan menyambut I Putu Gede dkk sebagai keluarga.
"Sejarah bahwa mereka pernah berada dan berjuang demi lambang candi di dada akan selalu dikenang oleh PSS. Pintu PSS akan selalu terbuka untuk mereka sebagai keluarga," tandasnya.
(rih/rih)
