Pelatih PSS Sleman I Putu Gede Swi Santoso tidak bisa menyembunyikan kekecewaannya setelah takluk dari Persik Kediri pada pekan ke-22 BRI Liga 1, Rabu (2/2/2022). Dalam laga yang digelar di Stadion I Wayan Dipta, Bali, Super Elja harus mengakui keunggulan Macan Putih dengan skor akhir 2-3.
Putu Gede mengatakan strategi yang ia terapkan tidak berjalan selama pertandingan. Apalagi PSS harus tampil pincang karena 8 pemainnya positif COVID-19. Plus 5 pemain lainnya mendapat akumulasi kartu kuning.
"Pertandingan tidak sesuai dengan rencana tapi saya tetap apresiasi pemain karena mereka sudah berusaha untuk bermain bagus," kata Putu Gede seusai laga, Rabu (2/2/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Warga Jateng! detikcom Hadir untuk Kamu |
Pria kelahiran Surabaya itu mengakui jika kondisi tim saat melawan Persik sangat pincang. Akan tetapi, dalam laga itu Laskar Sembada bisa memberikan perlawanan kepada Persik.
Memang, sepanjang laga permainan Persik begitu mendominasi. Lini tengah Macan Putih yang diisi Taufiq mampu meredam agresivitas Wander Luiz dkk.
Kendati demikian, PSS sempat dua kali unggul sebelum akhirnya dibalas 3 gol lewat brace Septian Bagaskara dan Faris Aditama.
"Tapi memang kondisinya tidak normal dengan tim ini. Para pemain juga (bermain) nggak sesuai (seperti) kita setting di latihan, lalu kehilangan banyak pemain juga," ucapnya.
Sementara itu, gelandang PSS Sleman Kim Kurniawan juga kecewa dengan hasil ini. Ia mengaku jika permainan PSS buruk sore ini.
"Harusnya walaupun tidak bermain bagus kita bisa pintar mempertahankan keunggulan, kita sudah dua kali unggul," kata Kim.
"Sayang sekali kita unggul dua kali, kita kehilangan momen dan kita kalah. Ini harus jadi pelajaran, semua harus introspeksi," pungkasnya.
(ahr/ahr)