Terpopuler Sepekan

Adu Kuat Andika Perkasa Vs Ahmad Luthfi di Pilgub Jateng

Tim detikJateng - detikJateng
Minggu, 01 Sep 2024 10:37 WIB
Ilustrasi perang bintang di Pilgub Jateng 2024. Foto: Fuad Hasim/detikcom
Solo -

Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Tengah (Jateng) 2024 dinilai bakal berlangsung sengit lantaran menjadi ajang 'perang' bintang. Diketahui, Pilgub Jateng menyajikan adu kuat antara eks Kapolda Jateng Ahmad Luthfi dengan eks Panglima TNI Andika Perkasa.

Ahmad Luthfi berpasangan dengan Taj Yasin Maimoen atau Gus Yasin mendaftar ke KPU Jateng pada Rabu (28/8/2024). Mereka didampingi Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka dan mantan Gubernur Jateng, Bibit Waluyo.

Sedangkan Andika Perkasa berpasangan dengan Hendrar Prihadi sudah mendaftar ke KPU Jateng sehari lebih awal, pada Selasa (27/8/2024). Pendaftaran itu didampingi para pendukungnya serta diiringi barongsai hingga sound horeg.

Ahmad Luthfi Nilai Andika Perkasa Visioner

Luthfi menangkapi soal sosok Andika saat ditanya usai pendaftaran di KPU Jateng. Menurutnya, saat dia bertugas sebagai kapolres di Jateng dia berkomunikasi dengan Andika. Luthfi pernah menjadi Kapolres Batang dan Kapolresta Solo.

"Pak Andika sangat bagus, pernah dinas bersama saat saya kapolres. Beliau visioner. Orangnya cek, ricek, dan final cek. Bangga bisa kontestasi dengan beliau," kata Ahmad Luthfi di Kantor KPU Jateng, Semarang, dilansir detikJateng, Rabu (28/8/2024).

Meski begitu, Luthfi mengatakan tak menjadikan sosok Andika sebagai seorang pesaing. Luthfi menjadikan kontestasi dalam pilkada kali ini sebagai ajang saling rangkul.

Andika Perkasa Nilai Ahmad Luthfi Kuat

Andika mengungkap Lutfi merupakan sosok yang sangat kuat. Andika juga menghormati Lutfi yang sama-sama mendapatkan tugas dalam Pilgub Jateng 2024.

"Jelas mereka sangat kuat dan di situ juga menunjukkan sebetulnya kekuatan politik," katanya usai mendaftar sebagai bakal calon gubernur di KPU Jateng, Jalan Veteran, Semarang, Selasa (27/8/2024).

"Kami menerima tugas juga dari Partai PDI Perjuangan sama halnya dengan Mas Luthfi dan Gus Yasin juga mendapat tugas dari partai-partai pendukung, yang jelas kami sangat menghargai," lanjutnya.

Kekuatan Masing-masing

Menurut Pakar Politik Universitas Diponegoro (Undip), Wahid Abdurrahman, kedua pasangan calon punya kualitas mumpuni. Selain itu, mereka juga berpengalaman di bidangnya masing-masing.

"Dari aspek kualitas kandidat keempatnya baik Pak Andika, Mas Hendi, Pak Luthfi, Gus Yasin ini kan figur yang punya kualitas rekam jejak dan proses panjang dalam kematangan sebagai bakal calon," kata Wahid saat berbincang dengan detikJateng, Jumat (30/8/2024).

Lebih lanjut, Wahid menjelaskan Andika Perkasa merupakan mantan Panglima TNI yang cukup dikenal masyarakat, sedangkan Ahmad Luthfi merupakan mantan Kapolda Jateng yang lama bertugas di Jawa Tengah. Kemudian ada Hendrar Prihadi alias Hendi yang sukses saat menjabat Wali Kota Semarang, sedangkan Taj Yasin Maimoen atau Gus Yasin punya pengalaman sebagai Wakil Gubernur Jateng dan punya jaringan santri.

"Track record kelihatan. Mantan Panglima TNI, Kapolda Jateng, Gus Yasin pernah sebagai Wakil Gubernur. Mas Hendi sukses saat jadi Wali Kota. Semua matang," jelasnya.

Tantangan Masing-masing

Wahid mengatakan kedua paslon baik Luthfi-Yasin atau Andika-Hendi, memiliki tantangan sendiri. Pasangan Luthfi-Yasin meski diusung koalisi gemuk dari 9 partai yaitu Gerindra, PAN, Golkar, PSI, Demokrat, PPP, PKB, NasDem, PKS, justru bisa menjadi tantangan.

"Mengkonsolidasi partai yang beragam itu tidak mudah apalagi di tingkat kabupaten/kota variasi kerja samanya macam-macam. Ada Golkar kerja sama dengan PDIP dan lainnya. Makanya jadi tantangan Pak Ahmad Luthfi mengkonsolidasi," ujarnya.

Sedangkan untuk pasangan Andika-Hendi, ada tantangan di mana Andika baru masuk ke Jateng. Meski begitu, mesin partai PDIP sudah teruji memenangkan Pilgub Jateng di tahun 2008 dan 2013.

"Bagi PDIP relatif bagaimana mengkonsolidasi partai secara masif dan cepat. Pak Andika juga tergolong baru masuk Jateng. Jadi ada tantangan masing-masing," terang Wahid.

"PDIP pernah teruji di Pilgub 2008 dan 2013 begitu efektif dan slim (maju sendiri). Mereka punya basis tradisional, jaringannya terbukti, dan teruji," tambah Wahid.

Selain itu, Wahid juga menyinggung soal kehadiran mantan Gubernur Jateng, Bibit Waluyo, saat pendaftaran Ahmad Luthfi-Gus Yasin ke KPU Jateng. Sosok Bibit Waluyo yang juga purnawirawan TNI, bisa menjadi sinyal bagi purnawirawan TNI lainnya.

"Ada Pak Bibit, beliau mantan timses Pak Prabowo, ini kaitannya eksistensi purnawirawan di Jateng, seolah sinyal ternyata nggak solid lho untuk mendukung Pak Andika. Karena jaringan purnawirawan bahkan mungkin institusi aktif berpotensi dipolitisasi, dan di Pilpres berhasil. Maka kemudian kalau kemudian Pak Bibit bagian dari Pak Luthfi, memberikan pesan TNI purnawirawan ada yang beda sikap dengan Pak Andika," katanya.

Siapa Lebih Kuat?

Wahid mengatakan masih terlalu dini untuk melihat siapa yang lebih unggul satu sama lain. Ia menegaskan titik krusial ada di bulan Oktober-November. Namun dia yakin saat ini konsolidasi sudah masif dilakukan.

"Siapa yg akan leading? Posisi sekarang sulit. Titik krusial pada dua bulan ke depan. Saya yakin mulai September sebelum penetapan sudah konsolidasi. Gear dinaikkan Oktober-November jadi titik klimaks. Ini yang menarik di Jateng," tegas Wahid.



Simak Video "Video Kuasa Hukum Bicara Peluang Ahmad Luthfi Bertemu Andika Perkasa"

(cln/cln)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork