.webp)
Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pati, KH Yusuf Hasyim, mengapresiasi Polresta Pati saat mengamankan demo terhadap Bupati Pati. Yusuf pun mengajak masyarakat agar menganggap polisi sebagai sahabat.
Hal tersebut disampaikan Yusuf saat membesuk anggota polisi yang mengalami luka-luka saat mengamankan demo. Yusuf membesuk anggota polisi bersama Kapolresta Pati, Kombes Jaka Wahyudi.
"Kami dari pengurus cabang NU pertama berterima kasih kepada Polri yang sudah sangat luar biasa ikut mengamankan, menjaga agar pelaksanaan unjuk rasa kemarin berjalan damai," kata Yusuf dalam rilis yang diterima detikJateng, Sabtu (16/8/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yusuf pun menyoroti aksi anarkis yang dilakukan pendemo. Pihaknya pun mengecam keras aksi anarkis itu dan meminta polisi melakukan tindakan keras.
Lebih lanjut, dia mengajak masyarakat untuk melihat polisi bukan sebagai musuh, melainkan pengayom dan sahabat.
"Polisi bertugas untuk mengamankan negara, mengamankan masyarakat agar terjamin keamanannya. Apapun dalam kondisi apapun, Polri adalah sahabat kita," tegasnya.
Menurutnya, anggota polisi yang menjadi korban dalam demo tersebut mendapat penghargaan, terutama Kapolsek Pati Kota Iptu Heru. Dia menilai, Heru secara luar biasa telah melakukan pengamanan demo tersebut.
Dia pun mengajak masyarakat untuk menjaga Pati tetap kondusif pascademo. Dia juga mengingatkan tentang pentingnya menjaga persatuan, kesatuan, dan persaudaraan.
"Pati ini merupakan kota yang luar biasa, kota pensiunan. Kalau sampai ini tidak kondusif, maka masyarakat Kabupaten Pati akan terdampak," ujarnya.
Kepada masyarakat, Yusuf meminta agar peraturan dipatuhi. Dia pun berharap Kapolda Jateng, Irjen Ribut Hari Wibowo, untuk memberikan penghargaan kepada anggota polisi yang menjadi korban dalam pengamanan tersebut.
"Walaupun itu menjadi korban, karena itu bagian dari amanah kepada Polri sebagai pelindung dan pengayom masyarakat, maka sewajarnya Bapak Kapolda memberikan penghargaan," pungkasnya.
(afn/afn)
