Tokoh agama yang tergabung dalam Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) di Pati menjenguk masyarakat dan anggota polisi yang menjadi korban kerusuhan unjuk rasa pada Rabu (13/8) lalu.
Para tokoh agama tersebut didampingi Kapolresta Pati, Kombes Jaka Wahyudi hari Jumat (15/8) di RSUD Soewondo. Rombongan yang menjenguk antara lain Ketua DPRD Pati, Ali Badruddin; Ketua FKUB Pati, Ahmad Manhajussidad Shonhaji; Ketua PCNU Pati, Yusuf Hasyim; Ketua PD Muhammadiyah Pati, Muhammad Luqma'; dan Wakil Ketua DPRD Pati, Hardi.
Para korban yang dijenguk yaitu Edi Utama (19) warga Desa Gadingrejo yang masih dirawat, kemudian Ummi Rizqi Khoirin Ni'mah (19) warga Desa Tambahmulyo dan Paimin (48) warga Desa Sukobubuk yang kondisinya stabil dan boleh pulang. Selanjutnya ada Kapolsek Pati Kota, Iptu Heru Purnomo (43) yang terkena pukulan dan lemparan batu dari peserta aksi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Alhamdulillah patut kita syukuri, saat ini kondisi mereka sudah membaik, sebagian sudah bisa pulang, dan yang masih dirawat hanya memerlukan waktu untuk pemulihan," kata Jaka, Jumat (15/8/2025)
Dia menjelaskan kunjungan tersebut menjadi wujud kepedulian aparat dan tokoh masyarakat sekaligus kepedulian hingga penanganan pascakerusuhan termasuk pemulihan.
"Kami berharap Kabupaten Pati kembali aman dan kondusif, aspirasi dari masyarakat segera dapat terakomodir sehingga dapat memberikan solusi terbaik. Mari kita ciptakan Kabupaten Pati yang aman dan damai," jelasnya.
Ketua FKUB Pati, Ahmad Manhajussidad Shonhaji mengapresiasi langkah Polri dalam melakukan pengamanan dalam unjuk rasa.
"Kami menjenguk dan mengunjungi salah satunya anggota polri yang jadi korban dalam tanda kutip mengawal warga menyampaikan aspirasi," kata Ahmad.
Ketua PCNU Pati, Yusuf Hasyim juga mengatakan hal serupa dan menyayangkan adanya kerusuhan yang menurutnya ada keterlibatan anarko sehingga harus ditindak tegas.
"Kami mengecam terutama kelompok anarko agar ditindak tegas," ujarnya.
Sementara itu saat dijenguk, para korban sudah bisa berkomunikasi dengan baik. Mereka bahkan bercanda untuk mencairkan suasana. Ketua PD Muhammadiyah Pati, Muhammad Luqman berharap peristiwa tanggal 13 Agustus lalu jadi pelajaran bagi pemerintah dan masyarakat Pati.
"Insyaallah peristiwa apapun ada berkah dan hikmah dan pelajaran yang bisa kita gali lebih dalam," kata Luqman.
(aku/apl)