Tiga preman berkedok debt collector (DC) diamankan Polda Jawa Tengah (Jateng). Mereka mengambil motor korban dengan dalih menunggak angsuran, namun ternyata motor tidak diserahkan kepada pihak leasing.
Kasatgas Gakkum Ops Aman Candi 2025, AKBP Suryadi, mengatakan tiga orang yang diamankan pria berinisial GN (50), PS (44), dan MP (45). Mereka beraksi di Jalan Ahmad Yani, depan Dealer Suzuki, Kelurahan Procot, Kecamatan Slawi, Kabupaten Tegal, pada Rabu (16/4) kemarin.
"Para pelaku melakukan aksinya dengan modus berpura-pura sebagai petugas penagihan dari sebuah perusahaan pembiayaan. Mereka menghentikan korban di jalan, lalu membawa motor korban dengan dalih tunggakan angsuran, namun setelah ditelusuri, unit tersebut tidak pernah diserahkan ke perusahaan pembiayaan terkait," kata Suryadi dalam keterangannya, Kamis (15/5/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aksi terakhir yang dilakukan oleh para tersangka kepada seorang korban warga Kabupaten Tegal. Dia dihentikan oleh lima pria yang tidak dia kenal. Mereka mengintimidasi korban dan mengambil motor korban dengan alasan menunggak cicilan. Kemudian ketika korban mengecek kantor pembiayaan ternyata tidak ada perintah penarikan motor.
"Unit yang ditarik tidak diserahkan ke perusahaan pembiayaan, namun malah digelapkan oleh para pelaku dengan cara digadaikan ke pihak lain," ujarnya.
Para tersangka dijerat dengan perkara penipuan dan atau penggelapan kendaraan bermotor sebagaimana diatur dalam Pasal 378 dan atau 372 KUHP. Polda Jateng juga mengamankan kendaraan yang digunakan para pelaku, tujuh buah handphone, surat penarikan, serta dokumen kepemilikan motor.
"Penarikan kendaraan secara paksa secara ilegal adalah tindakan melawan hukum serta termasuk dalam kategori aksi premanisme. Kami minta masyarakat untuk segera melapor jika menemukan kejadian serupa," kata Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Artanto.
"Melalui Operasi Aman Candi 2025, kami tegaskan komitmen Polda Jateng untuk memberantas segala bentuk premanisme demi menjamin rasa aman masyarakat serta mendukung iklim investasi yang kondusif di Jawa Tengah," tegasnya.
(apu/rih)