Kota Surakarta atau Solo menyimpan banyak pesona yang tak terbatas pada destinasi wisata andalannya saja. Lebih dari itu, ada begitu banyak makanan khas Solo yang patut dicoba oleh para wisatawan. Penasaran apa saja daftarnya?
Sebagai bagian dari wilayah di Jawa Tengah, Solo menjadi salah satu kota andalan untuk dikunjungi oleh para wisatawan. Tak hanya dari masyarakat daerah sekitarnya saja, tapi juga mencakup luar kota. Ini dikarenakan Kota Solo memiliki daya tarik tersendiri yang mungkin tidak dapat dijumpai di daerah lainnya.
Termasuk beragam kuliner yang tersedia di kota ini. Ada begitu banyak makanan khas Solo yang enak dan wajib dicoba. Oleh sebab itu, bagi detikers yang berencana pergi liburan atau mengunjungi Kota Solo, jangan lewatkan untuk mencicipinya. Yuk, catat daftar makanan khas Solo di sini!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Daftar Makanan Khas Solo yang Enak dan Wajib Dicoba
Seperti yang diketahui, Kota Solo identik dengan serabi. Menariknya selain serabi, ada berbagai pilihan kuliner lain yang tak kalah enak untuk dicoba.
Dihimpun dari buku 'Jalan2 & Jajan di Jawa Tengah' oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, 'Peta Kuliner Jalur Lebaran Pulau Jawa' oleh Kementerian Perhubungan, hingga 'Belajar dari Makanan Tradisional Jawa' dan 'Kuliner Tradisional Solo yang Mulai Langka' karya Dawud Achroni, berikut beberapa kuliner khas Solo yang menarik untuk dicoba oleh para wisatawan yang berkunjung ke daerah ini.
1. Selat Solo
Menu kuliner khas Solo pertama yang layak untuk dicoba adalah selat solo. Pada dasarnya selat solo adalah sebuah menu yang disebut juga sebagai bistik Jawa. Selat solo merupakan sebuah kuliner yang memadukan unsur budaya dari Eropa. Namun demikian, untuk menciptakan cita rasa yang familiar di lidah orang Jawa, maka selat solo dilakukan sedikit penyesuaian.
Selat solo dibuat dengan memadukan racikan wortel rebus, kentang yang digoreng, dan kentang yang direbus. Kemudian ada daun selada segar yang ditambahkan ke dalamnya. Tidak hanya berisikan sayuran yang masih segar maupun diolah dengan cara sederhana, selat solo juga dilengkapi dengan irisan daging dan juga telur.
Beberapa tempat makan di Solo juga menyediakan selat solo dengan pelengkap berupa galantin. Untuk menambah cita rasa agar semakin enak, selat solo diguyur dengan kuah khas berwarna coklat.
2. Sate Kere
Ingin mencicipi sate yang tidak melulu berbahan dasar daging? Sate kere khas Solo mungkin menjadi pilihan menu yang layak untuk dicoba. Selain menggunakan bahan dasar non-daging, sate kere juga dianggap sebagai makanan yang merakyat. Ini termasuk alasan di balik nama kuliner ini disebut sebagai sate kere.
Di dalam bahasa Jawa kata 'kere' memiliki makna berupa tidak memiliki uang atau miskin. Ini dikarenakan sate kere tidak menggunakan bahan dasar daging yang terkadang sulit dibeli oleh kalangan masyarakat tertentu karena harganya yang cenderung mahal.
Untuk membuatnya lebih ekonomis dan dapat dicicipi seluruh kalangan masyarakat, bahan dasar daging tadi diganti dengan tempe gembus. Sebagai informasi, tempe gembus adalah ampas tahu yang banyak dijumpai di beberapa wilayah di Jawa.
3. Timlo
Selanjutnya, ada timlo yang juga merupakan makanan khas Solo. Berbeda dengan beberapa makanan sebelumnya yang terkadang disajikan dalam kondisi dingin, timlo justru sebaliknya. Sebagian besar timlo disajikan dalam kondisi yang masih hangat atau bahkan panas.
Ini dikarenakan timlo berwujud seperti sup yang berkuah. Ada beberapa bahan pelengkap yang dapat dijumpai saat menyantap timlo ini. Di antaranya ada ampela ayam, telur rebus, dan juga sosis solo. Kemudian bahan-bahan tadi akan disiram menggunakan kaldu ayam.
Timlo enak dimakan begitu saja, tetapi akan semakin nikmat saat disantap bersama dengan nasi yang masih hangat. Maka tak heran, beberapa masyarakat setempat memilih timlo sebagai menu sarapan mereka.
4. Sambal Tumpang
Sambal tumpang adalah menu khas Jawa Tengah yang dapat dijumpai di beberapa wilayah di dalamnya, termasuk Solo. Menariknya, menu yang satu ini memiliki perbedaan inovasi dalam pengolahan dan penyajiannya antara wilayah yang satu dengan lainnya.
Di Solo sendiri sambal tumpang menggunakan tempe semangit atau tempe yang dalam kondisi setengah busuk. Kemudian ada juga yang menambahkan irisan tahu. Sambal tumpang ini akan diolah menggunakan bumbu rempah-rempah yang ditambah santan. Kemudian pelengkap tambahan berupa kulit sapi kering atau krecek juga sering kali dimasukkan ke dalamnya.
Pada wilayah Solo sambal tumpang biasanya disiramkan langsung di atas nasi. Beberapa penjual bahkan menambahkan sayuran rebus. Paling nikmat sambal tumpang disantap bersamaan dengan tambahan kerupuk karak.
5. Tahok
Sebelumnya sudah ada beberapa kuliner yang banyak dijumpai di Solo. Kini ada juga pilihan menu yang sudah cukup jarang atau bisa dibilang langka di Solo. Satu di antaranya ada tahok yang berbahan dasar kacang kedelai.
Untuk diketahui, tahok adalah sebuah kuliner khas dari Tionghoa. Makanan ini dibawa ke Indonesia, tepatnya di Kota Solo. Meskipun awalnya kuliner ini hanya disantap oleh orang-orang Tionghoa, seiring berjalannya waktu masyarakat sekitar Solo juga turut menikmatinya.
Tahok dibuat dengan menggunakan kacang kedelai yang dihaluskan. Ini dikarenakan kata tahok berasal dari bahasa Tionghoa berupa 'tao' yang berarti kacang kedelai dan 'hoa' atau 'hu' yang memiliki makna lumat. Tekstur tahok yang lembut serupa dengan bubur sumsum atau puding sutra. Biasanya tahok disajikan dengan kuah jahe yang masih hangat.
6. Brambang Asem
Masih berkaitan dengan kuliner yang cukup langka di Solo, kali ini ada brambang asem. Makanan khas Solo yang satu ini adalah kuliner tradisional yang sudah ada sejak lama. Namun demikian, karena faktor-faktor tertentu menu yang satu ini justru semakin langka dijumpai di sekitar Solo.
Brambang asem merupakan menu yang diolah dengan memadukan daun ubi jalar yang direbus dan juga sambal yang disebut sebagai brambang asem. Adapun sambal brambang asem adalah sambal yang dibuat dengan menggunakan gula jawa dan juga asam jawa.
Berbeda dengan sambal lotis yang kental, sambal brambang asem justru lebih encer. Sebagai pelengkap, brambang asem bakal disajikan dengan tempe gembus, tempe, atau tahu yang sebelumnya sudah dimasak berupa bacem. Sensasi manis yang berpadu dengan gurihnya sambal inilah yang membuat tidak sedikit masyarakat memburu brambang asem ini.
7. Sate Buntel
Kalau sebelumnya ada sate kere yang berbahan dasar tempe gembus, kali ini juga ada menu berupa sate yang merupakan kuliner khas Solo. Menu yang dimaksud adalah sate buntel. Sate buntel merupakan menu sate yang diolah dengan cara berbeda dibandingkan dengan sate pada umumnya.
Sate buntel sendiri biasanya menggunakan bahan dasar berupa daging kambing. Namun demikian, beberapa penjual mungkin memiliki inovasi bahan dasar lainnya yang tidak melulu menggunakan daging kambing. Secara umum, sate buntel ini dibuat dengan cara mencincang daging kambing hingga sedikit halus.
Kemudian cincangan daging kambing tadi akan dibumbui terlebih dahulu. Setelah itu, cincangan daging tadi akan dibentuk di tusukan sate hingga membentuk memanjang. Baru kemudian di bagian luarnya sering kali dibalut dengan lemak daging. Sate inilah yang nantinya akan dibakar sampai matang dan disajikan.
8. Nasi Liwet
Belum lengkap rasanya saat berkunjung ke Solo jika tidak mencicipi nasi liwet. Ini dikarenakan nasi liwet adalah kuliner khas Solo yang legendaris. Seperti namanya, nasi liwet merupakan menu berbahan dasar nasi yang 'diliwet' atau dikukus terlebih dahulu. Tidak hanya nasi biasa saja, nasi liwet menggunakan beras yang dikukus bersama dengan santan kelapa.
Oleh sebab itulah, cita rasa dasar nasi liwet adalah gurih. Untuk menambah kenikmatannya, nasi liwet diberi pelengkap berupa sambal goreng atau labu siam yang dimasak terlebih dahulu. Kemudian ada juga tambahan opor dengan suwiran ayam.
Nasi liwet juga ditambahkan dengan irisan telur rebus dan juga pindang. Menariknya, nasi liwet banyak dijumpai di Kota Solo. Sebagian besar masyarakat setempat menjadikan nasi liwet sebagai pilihan menu sarapan.
Itulah tadi daftar makanan khas Solo yang enak dan wajib dicoba selain serabi. Selamat mencicipinya saat berkunjung ke Solo!
(sto/dil)