Momen liburan ke Solo terasa kurang lengkap tanpa membawa pulang oleh-oleh khas Solo untuk keluarga dan sahabat. Namun, seringkali kita bingung memilih oleh-oleh yang tidak hanya lezat, tapi juga tahan lama sehingga bisa dinikmati lebih lama. Memilih buah tangan yang tepat bisa menjadi tantangan, terutama di tengah banyaknya pilihan yang tersedia.
Solo terkenal dengan kekayaan kuliner tradisionalnya yang otentik dan menggugah selera. Agar tidak salah pilih, pastikan kamu mengetahui mana saja oleh-oleh yang bisa bertahan lama tanpa mengurangi cita rasa aslinya. Dengan begitu, kenangan manis liburan di Solo dapat terus dibagi dengan orang-orang terdekat.
Apakah kamu tengah mencari oleh-oleh khas Solo yang awet dan berkesan, detikers? Yuk, simak rekomendasi yang dihimpun dari buku Ragam Kudapan Jawa oleh Murdijati Gardjito dkk, Kuliner Surakarta: Mencipta Rasa Penuh Nuansa oleh Murdijati Gardjito, Jajanan unik Yogya-Solo oleh Dewi Fita, serta Travelicious Yogya-Solo oleh Ariyanto, berikut ini!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Oleh-oleh Khas Solo yang Tahan Lama
Ada begitu banyak makanan khas Solo yang berupa camilan kering sehingga lebih tahan lama. Ini dia beberapa rekomendasinya yang tidak boleh kamu lewatkan.
1. Karak
Karak merupakan kerupuk khas Solo yang dibuat dari bahan utama beras. Proses pembuatannya dimulai dengan membentuk adonan menjadi persegi panjang, lalu diiris tipis dan dijemur hingga benar-benar kering. Setelah itu, karak digoreng dan dikemas, siap menjadi camilan gurih yang ringan. Kerupuk ini sering disamakan dengan gendar di daerah lain.
Salah satu tempat terkenal yang memproduksi karak adalah Karak Pak Ismu di Kampung Bratan, Solo. Tempat ini telah berdiri sejak zaman penjajahan Belanda dan kini dijalankan oleh generasi ketiga. Karena banyak peminat, karak biasanya harus dipesan beberapa hari sebelumnya. Harga per kilonya sekitar Rp 20.000, dan bisa jadi stok cepat habis di pagi hari.
2. Intip
Intip adalah hasil olahan dari kerak nasi yang mengeras. Setelah dikeringkan, kerak ini digoreng hingga renyah. Kudapan ini memiliki rasa gurih dan tekstur garing yang unik. Beberapa varian intip juga disiram dengan gula kelapa cair, menciptakan kombinasi rasa manis dan gurih yang menarik.
Karena daya tahannya cukup lama, intip sering diburu sebagai oleh-oleh khas Solo. Selain praktis dibawa pulang, harganya juga terjangkau dan cocok untuk dinikmati sebagai camilan di perjalanan atau teman minum teh di rumah.
3. Mata Maling
Nama yang unik membuat mata maling mudah diingat. Kudapan ini terbuat dari kulit melinjo yang diolah hingga garing. Bentuknya lonjong dan warnanya merah, menyerupai mata orang yang kurang tidur, itulah mengapa dinamai "mata maling". Cita rasa pedas menjadi ciri khas dari camilan satu ini.
Sayangnya, mata maling kini mulai langka. Penjualnya semakin sedikit dan kualitasnya pun tak selalu sama seperti dulu. Warna merah khasnya kadang sudah memudar dan teksturnya terlalu kering. Meski begitu, penggemar setianya tetap mencari karena rasa pedasnya yang khas.
4. Usus Goreng
Usus ayam bisa diolah menjadi camilan yang renyah dan gurih. Biasanya, usus dicuci bersih, dibumbui sederhana, lalu dibalut tepung dan digoreng hingga garing. Teksturnya renyah dan cocok dijadikan lauk maupun disantap langsung sebagai camilan.
Cita rasa usus goreng memang sederhana, tapi tetap bikin ketagihan. Dengan tekstur yang pas dan aroma khas, usus goreng menjadi salah satu pilihan oleh-oleh yang digemari banyak orang dari berbagai kalangan.
5. Kue Mandarijn
Jika mencari kue yang cocok untuk dinikmati bersama keluarga, mandarijn cake bisa jadi pilihan. Kue ini terkenal dengan teksturnya yang lembut dan aroma yang harum. Biasanya, kue mandarijn diisi dengan selai stroberi yang bertekstur sedikit berpasir, menciptakan perpaduan rasa manis dan asam yang seimbang.
Tidak heran jika mandarijn cake sering menjadi sajian utama dalam acara mantu atau perayaan penting di Solo. Kemasannya elegan dan daya tahannya cukup baik, sehingga cocok dijadikan oleh-oleh untuk orang tersayang.
6. Roti Kecik Ganep
Beranjak ke oleh-oleh legendaris lainnya, ada roti kecik Ganep yang telah ada sejak tahun 1881. Dibuat dari tepung beras ketan, roti ini punya rasa manis gurih dan bentuk mungil menyerupai jari tangan. Teksturnya padat namun renyah saat digigit.
Karena tidak mudah basi, roti kecik Ganep cocok dijadikan buah tangan. Rasa klasik dan tampilannya yang mungil menjadikannya oleh-oleh favorit yang tak lekang oleh waktu.
7. Roti Semir
Berbeda dari roti pada umumnya, roti semir punya ciri khas berupa olesan krim manis yang terbuat dari mentega dan gula bubuk. Disajikan dalam bentuk setengah bola, roti ini dibelah dan diolesi krim semir beraroma vanila yang menggoda.
Di Solo, dua produsen terkenal roti semir adalah Papa Swie dan Pabrik Roti Bagelen. Selain versi empuk, tersedia juga versi kering yang praktis dan tahan lama. Bahkan, roti semir kering ini sempat menjadi camilan favorit anak-anak di masa lalu.
8. Rambak Ceker
Rambak ceker adalah kerupuk renyah yang dibuat dari kaki ayam. Proses pembuatannya cukup rumit karena ceker harus dibersihkan, dibumbui, dan dikeringkan sebelum digoreng. Rasanya gurih dan cocok untuk camilan maupun pelengkap lauk.
Camilan ini cukup mudah ditemukan di Solo, terutama di pasar tradisional seperti Pasar Gede. Rasanya unik dan teksturnya garing, membuat rambak ceker menjadi salah satu oleh-oleh yang dicari wisatawan.
9. Keripik Paru
Pilihan lain yang tak kalah menggoda adalah keripik paru. Makanan ini terbuat dari paru sapi yang diiris tipis, dibumbui, lalu digoreng hingga kering. Rasanya gurih dan sedikit empuk di bagian tengah. Keripik ini sering dijadikan camilan atau lauk pendamping nasi.
Harga keripik paru memang tidak murah, tapi sebanding dengan rasa dan kualitasnya. Biasanya dijual dalam kemasan praktis, cocok untuk dibawa pulang sebagai oleh-oleh dari Solo.
10. Abon Sapi
Abon sapi menjadi salah satu oleh-oleh favorit yang praktis dan serbaguna. Abon sapi merupakan makanan olahan dari daging sapi yang disuwir, dibumbui, dan dimasak hingga kering. Teksturnya lembut dan rasanya manis gurih. Abon cocok dijadikan lauk atau isian roti dan nasi.
Di Solo, abon sapi bisa ditemukan di banyak toko oleh-oleh maupun pasar tradisional. Untuk ukuran 250 gram, harganya sekitar Rp 50.000. Karena tahan lama, abon jadi pilihan ideal sebagai buah tangan yang praktis.
11. Rambak Petis
Sebagai penutup, ada rambak petis yang juga tak boleh dilewatkan. Kerupuk dari kulit sapi ini memiliki tekstur garing dan biasa disajikan dengan saus petis khas yang manis pedas. Kombinasi rasa dan tekstur membuat camilan ini jadi favorit banyak orang.
Harganya cukup terjangkau, mulai dari Rp 10.000 per bungkus. Rambak petis bisa dibeli di pasar tradisional seperti Pasar Gede. Rasanya cocok sebagai camilan sore atau teman makan nasi.
Dari deretan oleh-oleh khas Solo di atas, kira-kira manakah yang akan kamu bawa sebagai buah tangan, detikers? Perlu menjadi catatan bahwa harga oleh-oleh di atas dapat berbeda di setiap penjual.
(sto/apl)