10 Tips Memilih Beras yang Bagus dan Berkualitas agar Menghasilkan Nasi Pulen

10 Tips Memilih Beras yang Bagus dan Berkualitas agar Menghasilkan Nasi Pulen

Anindya Milagsita - detikJateng
Jumat, 16 Mei 2025 21:00 WIB
Ilustrasi Beras
Ilustrasi beras. Foto: Getty Images/iStockphoto
Solo -

Sebagai makanan pokok bagi masyarakat, beras memiliki kriteria tertentu yang satu sama lainnya berbeda, ada yang berkualitas baik atau bahkan sebaliknya. Inilah yang membuat tidak sedikit orang berusaha mendapatkan beras yang berkualitas untuk dikonsumsi sehari-hari. Lantas, bagaimana ya cara memilih beras yang bagus dan berkualitas?

Dijelaskan dalam buku 'Agribisnis Padi: Kinerja Usaha pada Sub-sistem Agribisnis' karya Rahim Darma, dkk., bahwa beras adalah bahan makanan yang dihasilkan dari tanaman pagi. Sebagai bahan makanan pokok bagi masyarakat di Indonesia beras sering kali cukup sulit digantikan dengan bahan pangan yang lain. Inilah yang membuat beras sangat diperlukan oleh tidak sedikit orang di Indonesia.

Tidak hanya menjadi andalan sebagai sumber makanan, beras juga memiliki nilai gizi tertentu. Setidaknya dalam setiap bulir beras mengandung karbohidrat yang dapat dijadikan sebagai sumber tenaga bagi tubuh setiap orang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Memilih beras yang bagus dan berkualitas diperlukan agar seseorang bisa mendapatkan hasil masakan nasi yang pulen dan nikmat untuk disantap. Nah, bagi detikers yang turut dibuat penasaran dengan cara memilih nasi yang benar, terdapat berbagai tips yang akan diuraikan dalam artikel ini. Simak baik-baik penjelasannya berikut, yuk!

10 Tips Memilih Beras yang Bagus dan Berkualitas

Berbagai tips memilih beras yang bagus dapat dilakukan dengan mempertimbangkan berbagai aspek. Tidak hanya itu, setiap jenis beras juga memiliki ciri khas yang bisa dijadikan sebagai patokan dalam mengetahui bagus atau tidaknya. Dihimpun dari buku 'Make Over Nasi: Aneka Olahan Nasi' oleh Umar dan Emy, 'Buku Pintar Menu Balita' karya Ayu Bulan Febry KD, SKM dan dr Zulfito Marendra, 'Tips Praktis Membuat Olahan Makanan dari Beras Merah yang Mengenyangkan' oleh Vanesa Adisa, hingga 'Beras Hitam: Manfaat, Khasiat dan Penggunaannya' karya Tresno Saras, berikut sejumlah tipsnya.

ADVERTISEMENT

Berikut beberapa tips memilih beras yang bagus.

1. Hirup Aroma Beras

Langkah pertama yang bisa dilakukan untuk memilih beras yang bagus dan berkualitas dapat dilakukan dengan mencermati aroma yang dikeluarkan oleh beras tersebut. Caranya dengan mengambil segenggam beras, lalu hirup aromanya. Biasanya beras yang masih baru akan menghasilkan aroma harum khas beras. Sebaliknya, beras yang kualitasnya tidak terlalu bagus justru memiliki aroma yang cenderung apek.

Ada berbagai faktor yang menyebabkan aroma beras menjadi apek. Satu di antaranya adalah dikarenakan beras tersebut terlalu lama disimpan. Tidak jarang, saat beras yang sudah beraroma aspek dimasak, akan menghasilkan nasi yang kurang pulen. Bahkan pada beberapa situasi, beras apek yang dimasak cenderung membuat nasi yang dihasilkan mudah basi. Inilah yang membuat aroma beras dapat menjadi pertimbangan awal sebelum membelinya.

2. Terdapat Kulit Ari

Sebagian orang mungkin berusaha memilih beras yang benar-benar bersih. Sebaliknya, dikatakan bahwa beras yang masih terdapat kulit arinya justru dianggap sebagai beras yang baik kualitasnya. Ini dikarenakan saat beras masih memiliki kulit ari yang melekat, maka dapat dipastikan kandungan vitamin B di dalamnya tidak hilang.

Meskipun kulit ari masih melekat pada setiap butiran beras, tapi beras tersebut biasanya sudah melalui proses tertentu. Baik itu dibersihkan dengan cara ditumbuk maupun digiling. Namun, saat kulit ari beras masih melekat pada butirannya, bisa dikatakan bahwa proses penggilingan maupun penumbukannya tidak sampai bersih. Inilah yang nantinya saat beras dicuci, sisa-sisa kulit ari tersebut akan terlepas dengan sendirinya.

3. Butirnya Tidak Melekat

Sebelum membeli beras, hampir setiap orang pasti akan menyentuhnya terlebih dahulu. Cara ini ternyata juga dapat dilakukan untuk mengetahui beras tersebut masih dalam kualitas baik atau tidak. Salah satu indikator yang dapat terlihat adalah butir-butirnya yang tidak melekat. Beras dapat dikatakan masih dalam kondisi bagus saat setiap butirnya tidak melekat satu sama lain.

Ada berbagai faktor yang menyebabkan butiran beras menjadi lengket satu sama lain. Misalnya saja cara penyimpanan yang kurang tepat, kelembapan udara di sekitarnya, hingga waktu beras tersebut disimpan. Sebaliknya, beras yang tidak melekat atau menempel satu sama lain dapat menunjukkan beras tersebut masih dalam kondisi yang baru.

4. Tidak Mengandung Pelicin

Minat terhadap beras yang berkualitas terkadang membuat ada penjual yang tidak bertanggungjawab berusaha melakukan berbagai macam cara agar dapat mewujudkannya. Bahkan tidak jarang, cara yang dilakukan justru mampu merugikan konsumen. Dikatakan bahwa penjual yang tidak jujur akan melakukan berbagai cara culas agar beras yang dijualnya seolah-olah bagus dan berkualitas.

Salah satu cara yang mungkin dilakukan adalah dengan memberikan pelicin. Pemberian bahan ini bertujuan membuat beras tampak lebih bersih. Untuk menghindarinya, ada trik sederhana yang bisa dilakukan. Sebelum menyentuh beras pastikan agar tangan tetap dalam kondisi yang kering. Kemudian ambil beras dalam genggaman tangan, lalu perhatikan saat mereka berjatuhan. Dijelaskan bahwa beras yang tidak diberi pelicin justru tidak mudah menempel di tangan. Namun demikian, tidak menutup kemungkinan adanya berbagai faktor lain yang membuat beras justru menempel pada tangan saat disentuh.

5. Hindari Beras yang Terlalu Putih

Beras yang bersih tidak melulu harus putih. Sebaliknya, beras yang putih belum tentu bisa dianggap bagus atau berkualitas. Dijelaskan bahwa beras yang berwarna putih perlu untuk diwaspadai. Mengingat ada kemungkinan penjual tidak bertanggungjawab yang justru sengaja menambahkan zat pemutih agar membuat beras yang dijualnya dalam kondisi putih dan bersih.

Meskipun begitu, beras bisa saja memiliki butiran yang berwarna putih dan bersih. Akan tetapi, ada ciri khas tersendiri yang menunjukkan beras tersebut putih dan bersih secara alami. Sebut saja adanya warna alami beras terlihat berupa bening dan sedikit kekuningan.

6. Berkutu

Salah satu cara mudah dalam mengetahui kualitas beras adalah dengan mencermati adanya kutu atau tidak pada beras-beras tersebut. Beras yang berkutu biasanya menandakan penyimpanannya yang terlalu lama. Namun demikian, bukan berarti kutu pada beras mengindikasikan beras tersebut kualitasnya tidak bagus.

Sebaliknya, kutu-kutu yang ada pada beras menunjukkan perlunya perhatian dalam proses penyimpanan maupun memasaknya. Beras yang sudah muncul kutu harus segera dimasak, karena kalau tidak dikhawatirkan akan memicu bau apek. Kemudian beras berkutu juga harus dibersihkan dengan cara mengayak agar saat menyantapnya tidak menimbulkan ketidaknyamanan.

7. Tekstur yang Tidak mudah Hancur

Kalau sebelumnya berfokus pada cara memilih beras putih yang bagus dan berkualitas, kali ini ada juga tips untuk memilih beras merah. Satu di antaranya adalah dengan melakukan uji pada teksturnya sebelum dimasak. Cobalah ambil beberapa butir beras merah sebelum dibeli. Kemudian ambil satu butir dan tekan kuat-kuat dengan menggunakan jari-jari tangan.

Apabila beras mudah patah atau pecah, maka dapat dikatakan beras tersebut berkualitas kurang bagus. Kebalikannya, beras merah yang bagus dan berkualitas justru memiliki tekstur yang keras, halus, dan cenderung tidak mudah pecah. Ada berbagai faktor yang membuat beras merah mudah pecah, termasuk waktu penyimpanan yang terlalu lama.

8. Warna Alami

Serupa dengan beras putih, jenis beras merah juga memiliki warna alami yang dapat dijadikan sebagai petunjuk dalam mengetahui kualitasnya baik atau tidak. Bulir-bulir beras merah yang baik biasanya memiliki warna merah cerah, merah gelap, atau merah keungu-unguan. Semakin gelap beras merah dapat menandakan tingkat pigmen antosianin yang lebih tinggi.

Kemudian, saat beras merah mengalami perubahan warna menjadi kecokelatan bisa menunjukkan beras tersebut tidak dalam kondisi yang baru. Salah satu penyebabnya kemungkinan karena telah disimpan dalam kurun waktu tertentu.

9. Bersih dan Kering

Selanjutnya, ada tips memilih beras yang diperuntukkan khusus bagi jenis beras hitam. Serupa dengan beras putih dan beras merah, ada sejumlah cara sederhana yang bisa dilakukan untuk memastikan beras hitam yang akan dibeli dalam kondisi bagus dan berkualitas. Salah satunya dengan memperhatikan penampilannya.

Beras hitam yang baik adalah yang berada dalam kondisi bersih dan kering. Kondisi tersebut menandakan beras masih baru. Tidak hanya itu saja, beras hitam yang bagus juga tidak tercampur dengan jenis beras lainnya. Terutama beras putih yang mudah terlihat. Inilah yang membuat pengamatan terhadap bulir-bulir beras hitam penting untuk dilakukan sebelum membelinya.

10. Tidak Ada Bintik-bintik

Beras hitam biasanya memiliki warna yang pekat dan cenderung merata. Sebaliknya, beras hitam yang kualitasnya tidak terlalu bagus atau baik menunjukkan kriteria tertentu. Satu di antaranya adalah adanya bintik-bintik, baik itu berwarna hitam maupun warna lainnya. Keberadaan bintik-bintik tersebut mengindikasikan beras hitam dalam kualitas yang tidak bagus.

Oleh karena itu, memastikan bulir-bulir beras hitam memiliki warna yang halus dan mirip satu sama lainnya diperlukan. Beras hitam yang bagus juga biasanya akan dilengkapi dengan tanggal kadaluarsa pada setiap kemasannya. Ini dapat membantu konsumen atau pembeli dalam mengetahui batas akhir mereka bisa mengonsumsi beras tersebut.

Nah, itu tadi rangkuman tips memilih beras yang bagus dilihat dari jenis beras putih, merah, dan hitam. Semoga bermanfaat!




(par/dil)


Hide Ads