Setiap Ramadan, camilan keong sawah menjadi buruan warga di Purwokerto, Kabupaten Banyumas. Penjual camilan ini semakin banyak saat bulan puasa. Omzet mereka juga naik berlipat.
"Sekarang sehari itu bisa sampai 100 kg kalau puasa. Sedangkan hari biasa itu paling 10 kg. Naik 10 kali lipat," kata salah satu penjual keong Purwokerto, Chamlani (65) saat ditemui wartawan, Jumat (7/3/2025).
Chamlani jualan keong sejak tahun 1995. Tiap ramadan dia juga jual takjil lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau yang lain-lain itu seperti lauk-pauk cuma keluar pas ramadan saja, nggak setiap hari," ujarnya.
Untuk 1 kg keong sawah dijual Rp 50 ribu. Hanya saja Chamlani bisa menjual dengan porsi kecil.
"Kalau mau beli porsi kecil juga bisa, 3 ons Rp 15 ribu," jelas Chamlani yang berjualan di kompleks Kauman Lama Purwokerto.
Dirinya mendapatkan bahan baku keong dari wilayah Kabupaten Purbalingga. Jenis keong yang digunakan merupakan keong sawah bukan keong mas.
"Ibaratnya itu kalau keong mas itu kayak ayam sayur, tapi kalau keong sawah kayak ayam kampung. Lebih enak keong sawah. Dapatnya dari wilayah Bobotsari (Purbalingga)," ungkapnya.
Untuk menghasilkan olahan keong dengan cita rasa pedas, manis, gurih prosesnya cukup panjang. Chamlani memulai aktivitas memasak keong sejak pukul 05.00 WIB tiap harinya.
"Jadi untuk masak 100 kg itu dibagi 3 kali. Saya mulai masaknya dari jam 5 pagi baru selesai jam 3 sore. Karena untuk masak bumbunya saja butuh waktu 2 jam. Kalau buka nya dari jam 12 siang. Tapi biasanya sebelum jam 3 sore sudah habis, pesanan semua.," ungkapnya.
Ciri khas masakannya dengan produk keong lain terletak pada bumbu kuah yang cenderung berwarna kuning aroma rempah. Namun bumbu tersebut menjadi rahasia dapur agar berbeda dengan penjual lainnya.
Sementara itu, April (39) warga Kecamatan Patikraja, mengaku sudah berlangganan masakan keong sejak lama. Ia merasa ada yang kurang kalau tidak berbuka dengan keong ini.
"Saya sengaja datang siang karena malas antre. Kalau sore antre banget, itu juga belum tentu kebagian. Makanya ini pas jam istirahat nyempetin ke sini dulu. Kalau buka nggak ada ini kaya ada yang kurang gitu," katanya.
(dil/apu)