Saat membeli makanan dan minuman, kita sering menemukan istilah asing dalam daftar bahan atau komposisi. Beberapa di antaranya ternyata mengandung alkohol meskipun tidak selalu disebutkan secara gamblang. Oleh karena itu, kita perlu memahami berbagai nama lain alkohol dalam makanan. Ini penting bagi orang-orang yang memang menghindari konsumsi alkohol meski dalam jumlah yang sangat kecil.
Dikutip dari laman resmi US Marine Corps, alkohol banyak digunakan untuk memasak karena dapat meningkatkan aroma serta rasa makanan. Sifat kimianya membantu mengikat aroma makanan dengan reseptor penciuman, sehingga memperkaya pengalaman rasa. Selain itu, alkohol dapat melarutkan senyawa rasa yang tidak larut dalam air atau lemak, sehingga menghasilkan cita rasa yang lebih kompleks.
Dalam beberapa masakan, alkohol juga berperan dalam membuat daging lebih empuk dan saus lebih kaya rasa. Meskipun sebagian besar alkohol menguap ketika dimasak, tetapi ada juga residu yang tertinggal. Hal tersebut tergantung pada metode dan durasi memasaknya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nah, pada kesempatan ini, detikJateng merangkum beberapa nama lain alkohol yang kerap menjadi campuran dalam makanan dari laman Cravings by Chrissy Teigen, Halalin, Olga's Flavor Factory, A Couple Cooks, serta Bokksu Market. Mari kita simak!
Nama Lain Alkohol dalam Makanan
1. Rum
Dikenal karena rasa manis dan aromanya yang khas, rum berasal dari fermentasi tebu atau molase. Dalam dunia kuliner, rum sering digunakan dalam pembuatan kue seperti rum cake atau ditambahkan ke dalam saus masakan untuk memperkaya cita rasa.
Selain digunakan dalam bentuk cair, rum juga tersedia dalam bentuk essence atau perisa, seperti rum essence atau rum flavoring, yang sering ditemukan dalam produk makanan kemasan. Walaupun kadar alkoholnya lebih rendah, bahan ini tetap memberikan aroma rum yang kuat.
Tidak hanya dalam makanan, rum juga sering menjadi bahan dasar koktail klasik. Oleh karena itu, penting untuk mengenali penggunaannya dalam berbagai produk agar lebih selektif dalam memilih makanan dan minuman.
2. Sake
Dalam masakan Jepang, sake sering digunakan untuk menghilangkan bau amis pada ikan serta meningkatkan kedalaman rasa suatu hidangan. Misalnya, dalam pembuatan sup miso dan berbagai tumisan.
Sake yang digunakan dalam memasak berbeda dengan sake untuk minuman. Di Jepang, sake ini lebih dikenal dengan sebutan nihonshu. Kandungan alkoholnya bisa berkurang ketika dimasak, tetapi tetap memberikan aroma khas.
Selain untuk memasak, sake juga bisa digunakan dalam proses fermentasi makanan seperti dalam pembuatan miso atau kecap Jepang. Oleh karena itu, bahan ini sering ditemukan dalam berbagai resep tradisional.
3. Mirin
Mirin sering kali digunakan dalam masakan Jepang untuk memberikan rasa manis dan sedikit alkohol. Salah satu penggunaannya yang terkenal adalah dalam saus teriyaki dan berbagai hidangan rebusan seperti sukiyaki.
Ada beberapa jenis mirin yang perlu diperhatikan, seperti hon-mirin yang merupakan versi asli dengan kadar alkohol tinggi, serta shio-mirin yang mengandung garam. Selain itu, ada juga mirin-fu chomiryo, yaitu pengganti mirin dengan kadar alkohol lebih rendah.
Mirin tidak hanya meningkatkan cita rasa masakan tetapi juga membantu memberikan efek mengkilap pada makanan. Oleh karena itu, banyak masakan Jepang yang terasa tidak lengkap tanpa tambahan mirin.
4. Angciu
Sebagai bagian dari kuliner Tiongkok, angciu atau Chinese red wine sering digunakan untuk menambah warna dan rasa khas pada hidangan. Babi panggang merah dan berbagai tumisan oriental adalah contoh makanan yang kerap menggunakan angciu.
Di beberapa tempat, angciu juga disebut sebagai Chinese cooking wine. Kandungan alkoholnya yang cukup tinggi sering kali membuatnya digunakan untuk menghilangkan bau amis pada daging dan seafood.
Selain memberikan rasa, angciu juga berfungsi sebagai bahan marinasi yang membantu daging menjadi lebih empuk. Maka dari itu, banyak masakan khas Tiongkok yang memiliki cita rasa khas berkat tambahan angciu.
5. Shaoxing
Shaoxing wine adalah arak beras khas Tiongkok yang sering digunakan dalam berbagai hidangan oriental. Bahan ini memiliki rasa kuat dan sedikit manis yang sering dipakai dalam sup dan tumisan.
Dalam bahasa Inggris, shaoxing wine sering disebut sebagai Chinese rice wine. Penggunaannya sangat populer dalam masakan seperti mapo tofu dan berbagai hidangan berbasis daging.
Selain untuk memasak, shaoxing juga digunakan sebagai bahan rendaman dalam beberapa jenis makanan fermentasi. Oleh karena itu, banyak hidangan khas Tiongkok yang tidak terlepas dari shaoxing wine.
6. Red Wine
Dalam dunia kuliner, red wine atau anggur merah sering digunakan dalam pembuatan saus, seperti pada hidangan daging yang dimasak perlahan. Wine ini memberikan keasaman dan aroma yang khas.
Di Perancis, red wine dikenal dengan nama vin rouge. Dalam beberapa resep klasik seperti coq au vin, anggur merah menjadi bahan utama yang memberikan warna dan rasa yang kaya.
Selain dalam masakan utama, red wine juga digunakan dalam pembuatan dessert tertentu, seperti pear poached in wine. Oleh karena itu, peran anggur merah dalam dunia kuliner cukup beragam.
7. White Wine
Seperti anggur merah, white wine atau anggur putih juga sering digunakan untuk memasak. Biasanya, bahan ini dipakai dalam hidangan berbasis seafood atau saus putih.
Dalam masakan Perancis, white wine dikenal sebagai vin blanc. Banyak hidangan seperti moules marinières atau saus beurre blanc yang menggunakan white wine untuk memperkaya rasa.
Selain untuk menambah rasa, white wine juga membantu mengurangi bau amis pada makanan laut. Oleh sebab itu, bahan ini banyak ditemukan dalam berbagai resep internasional.
8. Bir
Tidak hanya sebagai minuman, bir juga banyak digunakan dalam masakan untuk menambah rasa dan tekstur. Salah satu contohnya adalah dalam adonan gorengan agar menghasilkan lapisan yang lebih renyah.
Bir juga sering dipakai untuk marinasi daging, membuatnya lebih empuk dengan rasa yang khas. Beberapa jenis bir seperti lager, stout, dan ale memiliki karakteristik berbeda yang dapat memengaruhi rasa makanan.
Selain itu, dalam beberapa hidangan tradisional Eropa, bir menjadi bahan utama dalam saus dan rebusan. Oleh karena itu, penting untuk memahami penggunaannya agar tidak terkecoh dalam memilih makanan.
9. Brandy
Brandy adalah minuman hasil destilasi anggur atau buah lainnya yang juga sering digunakan dalam kuliner. Salah satu penggunaannya adalah dalam teknik flambe untuk memberikan aroma yang khas pada makanan.
Di Perancis, cognac dan armagnac adalah jenis brandy yang terkenal. Penggunaannya dalam masakan sering terlihat pada saus untuk daging atau campuran dessert seperti crepes suzette.
Brandy juga sering ditemukan dalam beberapa kue tradisional yang memerlukan sentuhan alkohol untuk meningkatkan cita rasa. Oleh karena itu, bahan ini cukup umum dalam dunia pastry dan kuliner.
10. Whiskey
Whiskey tidak hanya dinikmati sebagai minuman, tetapi juga sering digunakan dalam masakan, terutama untuk menambah aroma dan rasa khas pada saus serta hidangan panggang. Dalam daftar bahan, whiskey bisa muncul dengan nama lain seperti bourbon atau scotch, tergantung jenisnya.
Selain itu, whiskey sering dijadikan bahan dasar dalam pembuatan kue dan cokelat untuk memberikan cita rasa hangat yang khas. Namun, banyak yang tidak menyadari bahwa meskipun alkohol menguap saat dipanaskan, sebagian kecil kandungannya tetap tersisa dalam makanan. Jika menemukan kata-kata seperti malt whiskey atau rye whiskey dalam komposisi makanan, sebaiknya lebih teliti, terutama bagi yang ingin menghindari konsumsi alkohol secara tidak sadar.
11. Vodka
Tidak hanya sebagai minuman, vodka sering digunakan dalam saus pasta dan adonan kue untuk meningkatkan tekstur dan rasa. Salah satu contoh terkenal adalah vodka sauce, yang sering digunakan dalam masakan Italia.
Selain disebut sebagai vodka, alkohol ini bisa muncul dengan istilah seperti neutral spirit atau grain alcohol, terutama dalam produk makanan kemasan. Nama-nama ini bisa membuatnya terkesan bukan alkohol, padahal tetap memiliki kandungan yang sama.
Karena sifatnya yang ringan dan hampir tanpa rasa, vodka sering digunakan dalam permen dan es krim. Oleh karena itu, selalu periksa label jika ingin memastikan kandungan dalam makanan yang dikonsumsi.
12. Liqueurs
Liqueurs atau minuman beralkohol manis sering digunakan dalam makanan pencuci mulut, seperti tiramisu, cokelat isi, atau kue-kue dengan aroma khas. Beberapa contoh liqueurs yang sering digunakan adalah Baileys, KahlΓΊa, dan Amaretto.
Selain itu, liqueurs juga bisa disebut sebagai cordials atau spirits with flavoring, yang mungkin tidak langsung dikenali sebagai alkohol. Nama ini sering digunakan dalam produk yang mengandung campuran alkohol dengan ekstrak buah atau rempah.
Jika melihat bahan seperti rum liqueur atau coffee liqueur, maka kemungkinan besar makanan tersebut mengandung alkohol dalam jumlah tertentu. Jadi, selalu periksa komposisi bahan sebelum mengonsumsinya.
13. Vanilla
Ekstrak vanila adalah salah satu bahan yang sering ditemukan dalam kue dan minuman. Namun, tidak banyak yang menyadari bahwa ekstrak vanila asli dibuat dengan merendam biji vanili dalam alkohol.
Nama lain yang mungkin digunakan dalam kemasan adalah bourbon vanilla atau vanilla essence. Istilah ini sering ditemukan pada label produk kue, es krim, dan permen. Jika ingin menghindari alkohol dalam makanan, sebaiknya cari alternatif seperti vanilla flavoring atau vanilla bean powder yang dibuat tanpa campuran alkohol.
14. Tequila
Tequila tidak hanya hadir dalam bentuk minuman, tetapi juga sering dimanfaatkan dalam masakan, terutama hidangan khas Meksiko. Alkohol ini kerap digunakan dalam saus dan marinasi daging untuk memberikan rasa yang unik.
Selain tequila, istilah lain yang bisa muncul dalam daftar bahan adalah agave spirit atau mezcal. Kedua nama ini merujuk pada minuman serupa yang juga berasal dari tanaman agave.
Tak jarang, produk seperti cokelat atau permen menggunakan tequila flavoring sebagai bahan tambahan. Oleh karena itu, lebih baik memeriksa label dengan cermat jika ingin menghindari alkohol.
15. Gin
Dengan aroma segar dan sedikit pahit, gin kerap dipakai dalam dunia kuliner untuk meningkatkan cita rasa hidangan. Beberapa saus seafood dan makanan panggang sering mengandung gin sebagai bahan tambahan.
Gin juga dikenal dengan nama juniper spirit, yang mengacu pada bahan utamanya, yaitu buah juniper. Beberapa produk koktail kemasan atau makanan ringan mungkin mencantumkan istilah ini dalam daftar komposisi.
Jika menemukan istilah seperti London dry spirit atau botanical spirit, itu bisa jadi bentuk lain dari gin. Untuk menghindarinya, pastikan membaca label sebelum membeli.
Demikianlah penjelasan lengkap mengenai nama lain alkohol dalam makanan. Semoga bermanfaat dan dapat meningkatkan kewaspadaan kita.
(par/apl)