Daun saga yang punya banyak nama lain di Indonesia ternyata menyimpan banyak manfaat kesehatan. Memangnya apa saja efek positif konsumsi daun saga yang bisa seseorang dapatkan? Berikut ini penjelasannya.
Nama ilmiah tanaman saga sebagaimana tertera dalam laman Cancer Chemoprevention Research Center UGM adalah Abrus precatorius Linn. Klasifikasi ilmiah tanaman ini adalah divisi spermatophyta, subdivisi angiospermae, kelas dicotyledonae, bangsa resales, suku leguminosae, marga abrus, dan jenis Abrus precatorius.
Lebih lanjut, dirujuk dari Cabi Digital Library, tanaman saga berasal dari Afrika, Asia, Australia, dan kawasan Pasifik. Namun, dalam perkembangan terbaru, tanaman ini telah diperkenalkan di banyak tempat seperti Hawai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berbicara tentang karakteristiknya, tanaman merambat ini punya daun berseling, menyirip, dengan panjang 3-5 cm. Daun yang biasanya berjumlah 8-15 pasang ini punya rasa agak manis berbentuk bulat.
Di Indonesia, sebagaimana tertera dalam Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.01.07/MENKES/187/2017 tentang Formularium Ramuan Obat Tradisional Indonesia, saga punya banyak nama lain. Di antaranya adalah piling-piling (Jawa), taning bajang (Dayak), dan thaga (Aceh).
Usai berkenalan secara singkat dengan tanaman saga, tiba saatnya bagi detikers untuk menelisik lebih jauh manfaatnya. Di bawah ini detikJateng siapkan pembahasan ringkas mengenai manfaat daun saga dan cara mengolahnya.
Manfaat Daun Saga bagi Kesehatan Tubuh
1. Antibakteri
Dikutip dari Indonesian Journal of Health Science berjudul 'Pemanfaatan Daun Saga Rambat sebagai Antibakteri' oleh Amalia Shari, manfaat pertama daun tanaman ini adalah sebagai antibakteri. Hal ini bisa dilakukan karena daun saga mengandung flavonoid, saponin, alkaloid, dan tanin.
Keempat kandungan senyawa yang dipunya daun saga tersebut bekerja dengan caranya masing-masing sebagai antibakteri. Misalnya, alkaloid bisa menghambat pertumbuhan bakteri melalui mekanisme seperti penghambatan sintesis asam nukleat dan protein. Adapun tanin, ia bekerja dengan cara mempengaruhi dan meningkatkan permeabilitas membran sel bakteri sehingga proses pembentukan dinding sel bakteri jadi terhambat.
2. Obat Sariawan
Selanjutnya, daun saga bisa dipakai untuk mengobati sariawan. Dirujuk dari Farmagazine bertajuk 'Penggunaan Daun Saga (Abrus Precatorius) sebagai Obat Alternatif untuk Membantu Mengobati Sariawan di Kampung Cisimeut Kecamatan Leuwidamar RT 002 RW 002' oleh Yusransyah dkk, terdapat dua cara penerapannya sebagai obat.
Pertama, daun saga bisa dipakai mengobati sariawan dengan cara dipetik lalu dijemur beberapa menit agar tidak layu. Sementara itu ada juga cara kedua, yakni langsung dikunyah-kunyah sampai halus. Daun ini bisa digunakan untuk mengatasi sariawan karena punya kandungan antijamur.
3. Penurun Kadar Gula Darah dan Kolesterol
Menurut informasi dari laman Stikes Muhammadiyah Klaten, daun saga punya khasiat menurunkan gula darah. Kesimpulan ini didapat dari penelitian yang membuktikan bahwa ekstrak daun saga bisa membantu menaikkan sensitivitas insulin dan menurunkan kadar glukosa darah.
Tak hanya gula darah, daun saga juga bisa menurunkan kadar kolesterol. Penelitian di Universitas Gadjah Mada menemukan, mengonsumsi ekstrak daun saga selama 8 minggu bisa menurunkan kadar kolesterol LDL sekaligus menaikkan kolesterol HDL pada penderita hiperkolesterolemia.
4. Antioksidan
Berdasar penjelasan dari laman resmi Pemerintah Desa Kemutug Lor, daun saga punya kandungan antioksidan yang bisa membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh. Artinya, kandungan daun satu ini bisa membantu tubuh seseorang menjadi lebih tahan penyakit.
5. Antiinflamasi
Diringkas dari situs IAIN Bukittinggi, inflamasi adalah respons alami tubuh terhadap cedera atau infeksi. Nah, daun saga punya antiinflamasi yang kuat. Hal ini disokong dengan sejumlah kandungannya, seperti saponin, flavonoid, dan tanin.
Berbekal senyawa-senyawa tersebut, daun saga berpotensi dipakai sebagai herbal pengobatan penyakit inflamasi seperti asma dan jantung. Penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk membuktikan keamanannya terlebih dahulu.
6. Antikanker
Sama seperti khasiat antiinflamasinya, daun saga juga diyakini punya aktivitas antikanker yang perlu diteliti lebih lanjut terlebih dahulu. Senyawa-senyawa seperti saponin, flavonoid, dan tanin yang dipunyainya memiliki kemampuan untuk menghambat pertumbuhan sel kanker dan menginduksi kematian sel pada sel kanker.
Cara Mengolah Daun Saga
Kembali diambil dari Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.01.07/MENKES/187/2017 tentang Formularium Ramuan Obat Tradisional Indonesia, salah satu khasiat daun saga adalah mengatasi batuk berdahak. Untuk tujuan tersebut, cara mengolahnya adalah:
- Siapkan 3 x 5 gram daun/hari.
- Rebus bahan dengan dua gelas air menjadi setengahnya, dinginkan, saring, dan minum sekaligus.
- Perlu diingat, penggunaan berlebihan bisa menyebabkan udem dan tekanan darah tinggi.
Di samping itu, daun saga biasanya dibuat menjadi semacam teh untuk kemudian diminum. Tata cara membuatnya, sebagaimana dikutip dari laman resmi Pemerintah Desa Sungai Duo adalah:
- Keringkan daun saga yang telah dicuci bersih.
- Rebus daun saga dalam air mendidih selama beberapa menit.
- Saring teh daun saga.
- Tambahkan sedikit madu atau lemon untuk memberi rasa.
Nah, itulah penjelasan ringkas mengenai 6 manfaat daun saga bagi kesehatan dan cara mengolahnya. Perlu diingat sebelumnya, daun saga punya semacam racun bernama abrin yang perlu diwaspadai. Oleh karena itu, sebelum memutuskan mengonsumsi daun satu ini, detikers dianjurkan berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.
(sto/dil)