Di Dusun Lembu, Desa Jimus, Kecamatan Polanharjo, Klaten terdapat resto dengan tampilan unik, namanya Koito Resto. Sesuai namanya, tempat makan itu menjadikan ikan koi sebagai ikon sekaligus teman pengunjung menikmati hidangan.
Bernuansa pedesaan yang asri, resto yang dirintis tanggal 6 Februari 2023 itu hanya berjarak setengah kilometer dari Umbul Ponggok. Lokasi yang berada di tepi dusun menyuguhkan panorama pedesaan berupa sawah dengan udaranya yang segar.
Meskipun konsepnya resto, di Koito Resto sama sekali tidak ditemukan kesan modern, minimalis ataupun gaya Eropa. Tempat makan di lahan sekitar 4.000 meter itu total memilih gaya Jawa Klasik untuk suguhan suasananya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terdapat pendapa Limasan Jawa berbahan kayu dan batu bata yang tidak diplester semen di bagian tengah. Di sisi timur, bangunan joglo full kayu jati kuno disediakan untuk ruang pertemuan dengan rapat.
Di sisi lain resto, beberapa gazebo berbentuk kandang sapi ataupun kerbau disediakan untuk pengunjung rileks. Di sela bangunan-bangunan unik khas Jawa itu pengunjung bisa melihat, berfoto, memberi makan bahkan berinteraksi dengan ikan-ikan koi di kolam.
Terdapat lima kolam berbagai ukuran yang berisi ikan koi warna-warni dan berbagai ukuran. Mulai ukuran segede telapak tangan sampai yang memiliki panjang 30-40 centimeter.
Di bagian basemen bangunan Limasan, terdapat ruangan makan dan kongkow unik di air. Sambil menikmati menu hidangan, pengunjung bisa keceh (berbasah-basah) dan bermain dengan ikan koi yang berseliweran.
"Namanya Koito Resto, ya karena identik dengan berbagai macam ikan koi. Kurang lebih 1000 ekor sehingga kita angkat tema 1001 koi," ungkap Menejer Koito Resto, Anwar Sandi Mubaroq kepada detikJateng, Jumat (5/7/2024) sore.
![]() |
Dijelaskan Sandi, resto itu berawal dari peternakan ikan koi yang berlangsung sampai 10 tahun. Setelah itu, tahun 2022 mulai muncul ide membuat restoran.
"Tahun 2022 muncul ide membuat resto dengan join patner dan ternyata ramai. Sabtu dan Minggu dimaksimalkan 250 orang, itu sudah full," kata Sandi.
Koito Resto, menurut Sandi, buka setiap hari dari pukul 09.00 WIB sampai 21.00 WIB. Tidak ada tiket masuk untuk pengunjung, termasuk untuk menikmati momen saat bermain dengan ikan koi. Pengunjung cukup membayar makanan dan minuman yang mereka pesan.
"Masuknya free, di basemen bisa makan sambil keceh berbasah-basah dengan ikan koi. Bisa dipegang, bahkan kalau hari Minggu dibuat berenang oleh anak-anak," tutur Sandi.
Untuk menu, lanjut Sandi, ada yang berbeda dengan resto lain yaitu udang dan cumi masak kelapa, udang cumi masak yang disuguhkan di dalam kelapa utuh yang dibelah. Minumannya ada wedang Koito.
"Ada khas wedang Koito, berupa campuran susu kedelai, minuman yakult dan madu yang bisa disajikan dingin maupun hangat. Kata para tamu disini lebih homie, seperti di rumah sendiri, kembali ke kampung," sebut Sandi.
Sandi menyatakan sejak dibuka pengunjung berasal dari berbagai daerah di Jawa dan luar Jawa, termasuk Kalimantan. Mereka mengetahui dari Tiktok.
"Tahunya dari Tiktok, bahkan sekarang menempati posisi pertama Trip Advisor wisata di Klaten. Yang menginap juga ada homestay di bagian barat," pungkas Sandi.
Seorang pengunjung, Dian Rahmawati menyatakan dirinya bersama keluarga datang setelah tahu dari Tiktok. Lokasi ternyata unik dan menarik.
"Menarik, unik, adem, sesuai temanya bermain dan makan bersama ikan. Menu khas tadi ikan masak kelapa, tempat di pedesaan tapi enak," ungkap Dian kepada detikJateng di lokasi.
(cln/cln)