Brebes dikenal sebagai kabupaten penghasil bawang merah terbesar di Indonesia. Namun, selain bawang merah, terdapat beberapa kuliner khas Brebes yang wajib dicoba ketika berkunjung ke Brebes, berikut di antaranya.
Brebes berbatasan langsung dengan Jawa Barat di bagian barat, dengan Kabupaten Tegal di bagian timur, dengan Kabupaten Cilacap dan Banyumas di bagian selatan, dan dengan Laut Jawa di bagian utara.
Nantinya, beberapa kuliner khas Brebes memiliki kemiripan dengan daerah-daerah perbatasannya ini. Berikut detikJateng rangkumkan 10 kuliner khas Brebes yang wajib dicoba saat berkunjung ke sini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kuliner Khas Brebes yang Wajib Dicoba
1. Bandeng Bakar Lumpur
Letaknya yang dekat dengan laut membuat Brebes kaya akan komoditas perikanan, salah satunya adalah Bandeng. Sebelum dibakar, ikan telah dibumbui dan dikukus terlebih dahulu.
Setelah itu, ikan bandeng dibungkus menggunakan daun pisang, lalu dilapisi lumpur. Lumpur ini pun adalah lumpur khusus dari tambak bandeng itu sendiri, tidak boleh sembarangan.
Dikutip dari visitjawatengah.jatengprov.go.id, penggunaan lumpur bertujuan untuk melindungi ikan agar tetap utuh ketika dimasak dengan cara dipanggang, sekaligus memastikan ikan matang secara merata hingga ke bagian dalamnya.
Ketika matang, memang tampilan ikannya akan menghitam akibat lapisan lumpur. Namun, ketika ikan dibelah, daging putih nan empuk dari bandeng akan menggugah selera makan siapa saja.
2. Kerupuk Tulang Bandeng
Selain mengolah dagingnya, di Kabupaten Brebes tulang bandeng pun ikut diolah menjadi kerupuk. Cara membuatnya mudah, hancurkan tulang bandeng yang telah dikukus sebelumnya.
Campurkan dengan bumbu seperti bawang putih dan garam. Setelah itu, campurkan bumbu dengan tepung terigu dan tepung tapioka, uleni hingga rata.
Kemudian, iris tipis-tipis adonan tersebut dan jemur di bawah sinar matahari. Setelah kering, kerupuk siap untuk digoreng dan disajikan.
3. Telur Asin
Telah banyak yang mengetahui bahwa selain terkenal akan bawang merah, Brebes juga terkenal sebagai daerah penghasil telur asin yang besar di Indonesia. Kemunculan telur asin di Brebes ini telah terjadi sejak abad ke-18.
Ketika itu, orang Tionghoa lah yang membawanya. Telur asin pada saat itu merupakan bagian dari sesaji yang diberikan sebagai tanda penghormatan dalam ritual sembahyang kepada Dewa Bumi oleh warga Tionghoa, sehingga kehadirannya tidak dapat dipisahkan.
Selain itu, dahulu, komunitas keturunan Tionghoa selalu menerapkan praktik pengawetan bahan makanan ketika mereka melakukan perjalanan jauh. Telur menjadi salah satu jenis makanan yang diawetkan dengan cara diasinkan.
4. Sate Blengong
Dikutip dari buku 'Makanan Tradisional Indonesia' karya Eni Harmayani dkk, Blengong merupakan hasil persilangan antara bebek (jantan) dan mentok (betina). Daging blengong memiliki kelebihan tekstur yang empuk dan rasa gurih, mirip dengan bebek tetapi dengan daging yang lebih tebal.
Sate blengong memiliki karakteristik unik, menggunakan tusuk bambu lebih besar dan panjang, dengan sekitar 7 potong daging setiap tusuknya. Sate blengong lebih lezat ketika dinikmati bersama ketupat khasnya, yang berukuran besar pula.
Ketupat disajikan dengan kuah santan bumbu rempah, kerupuk, dan bawang goreng sebagai pelengkap. Harga sate ini cukup terjangkau, berkisar antara 7 ribu rupiah per tusuknya.
5. Nasi Lengko
Nasi Lengko ini menjadi pilihan menu sarapan bagi warga Brebes, Tegal, Cirebon, dan sekitarnya. Nasi lengko terdiri dari nasi putih hangat yang disajikan dengan potongan kecil tempe dan tahu yang digoreng, irisan mentimun segar, tauge yang direbus, potongan daun kucai, bawang goreng, saus kacang, dan kecap manis yang diencerkan.
Bumbu kacang dan kecap manis ini disiramkan di atas nasi beserta lauk. Sebagai tambahan, nasi lengko dapat dipadukan dengan sate kambing dan kerupuk.
6. Kupat Glabed
Kupat glabed merupakan sajian kupat atau ketupat yang disajikan dengan kuah lodeh atau opor yang pekat. Glabed merupakan istilah yang digunakan oleh penduduk Brebes dan Tegal untuk menggambarkan sensasi tekstur makanan yang kental saat dimasukkan ke dalam mulut.
Rasa yang dominan adalah rasa gurih. Kelezatan semakin terasa ketika ditambahkan topping berupa bawang goreng dan remahan kerupuk berwarna-warni atau mie. Kupat glabed akan lebih lengkap jika disantap dengan lauk berupa sate ayam, sate kerang, sate kikil, maupun sate blengong khas Brebes.
7. Rujak Belut
Sama seperti namanya, makanan ini merupakan perpaduan dari belut goreng dengan bumbu rujak pecel sambal kacang. Awalnya, bumbu rujak, yaitu kacang tanah, terasi, cabai dan garam diulek di atas cobek hingga halus.
Setelah itu, ditambahkan potongan belut yang telah dibumbui dan digoreng sebelumnya. Keduanya dicampur hingga rata dan ditambahkan perasan jeruk limau di atasnya untuk menambahkan kesegaran. Harga seporsi rujak belut ini berkisar antara 15-25 ribu rupiah.
8. Adep-adep Brebes
Adep-adep merupakan sajian nasi dengan bermacam lauk sebagai pelengkapnya. Lauk di sini didominasi oleh sayuran antara lain adalah urap, mentimun, kacang panjang, kol, dan sebagainya. Pun nasi ini dilengkapi dengan ikan teri, orek tempe, telur, dan kelapa parut.
Dulunya, adep-adep hanya disajikan ketika acara tertentu, misalnya lamaran dan pernikahan. Saat momen pernikahan, pembagian adep-adep dilakukan sebagai tanda bahwa kewajiban orang tua terhadap anak-anaknya telah terselesaikan.
Makanan ini kemudian dibagikan kepada kerabat, tetangga, dan pihak lain yang terlibat. Namun, kini adep-adep telah bisa dinikmati kapan saja dengan harga 7 ribuan saja.
9. Kepiting Soka
Kepiting soka merupakan kepiting cangkang lunak yang banyak ditemui di Brebes. Dikutip dari detikFood, jenis kepiting ini dipanen saat kepiting baru ganti kulit (moulting) sehingga cangkang dan kulitnya masih lembut dan lunak.
Seluruh bagian kepiting ini pun bisa dimakan setelah dimasak. Pengolahannya dapat bermacam-macam, seperti diolah asap dengan sensasi smoky, diberi saus telur asin di atasnya, atau diolah seperti kepiting pada umumnya dengan rasa asam manis.
10. Soto Batok Brebes
Sesuai namanya, Soto ini menggunakan batok sebagai media penyajiannya alih-alih menggunakan mangkok keramik atau gerabah. Soto Batok ini tergolong sebagai soto kuah bening dengan rasa yang gurih dan ringan.
Penyajiannya seperti soto pada umumnya dengan daging, tauge, dan bawang goreng. Beberapa penjual soto pun terkadang menambahkan topping andalannya sendiri seperti hati ayam, kentang, dan telur rebus.
Demikian informasi mengenai kuliner khas Brebes yang wajib dicoba ketika berkunjung ke sana. Selamat mencoba, Lur!
Artikel ini ditulis oleh Muthia Alya Rahmawati peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(dil/ams)