Gurihnya Bikin Nagih, Kopi Santen Blora Jadi Favorit Pesohor hingga Milenial

Gurihnya Bikin Nagih, Kopi Santen Blora Jadi Favorit Pesohor hingga Milenial

Achmad Niam Jamil - detikJateng
Rabu, 03 Jan 2024 17:37 WIB
Para mahasiswa tengah menikmati kopi santen khas Desa Jepangrejo, Blora, Rabu (3/1/2024).
Para mahasiswa tengah menikmati kopi santen khas Desa Jepangrejo, Blora, Rabu (3/1/2024). (Foto: Achmad Niam Jamil/detikJateng)
Blora -

Kopi santen khas Blora dikenal dengan cita rasanya yang berbeda. Warung kopi santen yang berada di Desa Jepangrejo, Blora ini tak pernah sepi dari pejabat, pesohor hingga milenial yang tertarik mencicipinya.

Pemilik warung kopi santen, Rokhim mengaku telah banyak tokoh yang datang mencicipi kopi santen khas Blora ini. Bahkan dia sering mengirim kopi santennya ke pendopo Bupati Blora untuk menjamu pejabat tinggi.

"Bupati (Arief Rohman) sering, terus Gus Taj Yasin (eks Wagub Jateng), Fadli Zon, almarhum Bondan Winarno, band Jamrud juga pernah, politisi biasa ke sini. Presiden Jokowi juga pernah mencicipi tapi tidak di sini. Pak Ganjar ketika jadi Gubernur mencicipi kopi santen di pendopo Bupati Blora," ungkap Rokhim, ditemui detikJateng di warungnya, Rabu (3/1/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak hanya pesohor, kopi santen ini juga digandrungi kalangan muda. Seorang mahasiswa Blora, Agil Faturrohman mengaku telah beberapa kali ngopi di Jepangrejo. Menurutnya tempat ngopi ini sangat direkomendasikan.

"Pertama karena tempatnya nyaman, bisa melihat aktivitas orang-orang desa. Kedua karena rasanya juga khas, cita rasa kopinya mewah untuk lidah generasi milenial," ungkapnya.

ADVERTISEMENT
Kopi santen, minuman unik khas Desa Jepangrejo, Blora. Foto diunggah Rabu (3/1/2024).Kopi santen, minuman unik khas Desa Jepangrejo, Blora. Foto diunggah Rabu (3/1/2024). Foto: Achmad Niam Jamil/detikJateng

Mahasiswa lain, Fadhila Guesynova Ghaisani, menyebut kopi santen Jepangrejo, Blora, ini harganya tak menguras kantong. Harganya sangat terjangkau bagi mahasiswa seperti dirinya.

"Rasanya enak, gurih, mantap. Menurutku cocok buat semua kalangan sih, karena murah dan terjangkau. Apalagi buat mahasiswa kan minta orang tua, jadi tidak terlalu memberatkan uang jajan. Lebih hemat," ucapnya.

Sementara itu, mahasiswa lain, Dhaka Raihan mengaku baru sekali mencicipi sensasi kopi santen. "Enak banget. Cocok banget untuk teman-teman yang pengin mencoba hal baru dari sebelumnya. Ini saya pertama kalinya mencoba langsung di tempatnya. Tempatnya nyaman, enak buat nongkrong," jelasnya.

Untuk diketahui, kopi santen merupakan kuliner khas Blora. Kopi ini terbuat dari biji kopi pilihan yang disangrai di atas penggorengan tanah liat dengan tungku api tradisional yang masih menggunakan kayu bakar. Setelah disangrai lalu digiling hingga menjadi serbuk kopi.

Kopi kemudian direbus bersama dengan santan segar dan gula dalam sebuah panci rebus khusus. Dituangkan ke dalam gelas untuk disajikan ke pelanggan.

Suasana pedesaan sangat terasa di warung kopi santen ini. Dinding warung ini berbahan kayu jati yang disusun tidak rapat. Terdapat puluhan pasang meja dan kursi bermodel klasik dan minimalis.

Di belakang warung terdapat rumah adat desa berbentuk limasan sebagai simbolik suasana di desa. Jauh dari kebisingan.

Selain menjual kopi santen, warung ini juga menjual aneka jajanan pasar. Di antaranya ketan, keripik, lemper, belalang goreng, tahu, klepon, kacang, roti, rempeyek dan lain-lain.




(aku/ams)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads