.webp)
Kalau Solo terkenal dengan nasi liwet dan Pekalongan punya sego megono, Kebumen juga punya sajian nasi yang khas. Namanya adalah nasi penggel yang kerap jadi pilihan sarapan pagi masyarakat di Kota Lawet tersebut.
Keunikan dari sajian ini adalah nasi yang dibentuk menjadi bulat-bulat seperti nasi kepal. Penyajiannya juga unik karena menggunakan pincuk dan sendok daun pisang. Hidangan ini juga cuma bisa kamu jumpai saat pagi hari.
Penasaran dengan sajian khas Kebumen ini? Berikut ini serba-serbi nasi penggel yang bisa kamu ketahui.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengenal Nasi Penggel Khas Kebumen
Mengutip dari laman Universitas Putra Bangsa, nasi penggel merupakan sebuah makanan khas dari Kabupaten Kebumen. Kuliner ini termasuk salah satu makanan yang unik karena nasi dibentuk bulat seukuran bola pingpong dan disajikan dengan wadah daun pisang yang dibentuk 'pincuk'.
Makanan ini juga disajikan dengan sayur nangka muda, kikil yang dimasak dengan bumbu kuning, tahu, dan tempe mendoan sebagai lauk pendamping. Adapun pedagang nasi ini mulai berjualan pukul 05.00-09.00 WIB.
Tempat penjualan Nasi Penggel antara lain di Alun-Alun Kebumen, Desa Karangpoh, Jalan HM Sarbini, Jalan Pemuda, dan Selang Kecamatan Kebumen. Kuliner khas Kebumen yang satu ini sangat sulit ditemukan di siang, sore, atau malam hari.
Sejarah Singkat Nasi Penggel
Meski tidak ada banyak literatur yang menjelaskan asal-usulnya, konon nasi penggel tercipta pada tahun 1948 saat warga Kebumen menyuplai makanan untuk perjuangan persatuan pelajar dan para santri dalam Angkatan Oemat Islam (AOI).
Nasi Penggel diciptakan untuk memudahkan distribusi makanan dalam konteks sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia, sehingga menjadi lambang perjuangan pahlawan Kebumen.
Nasi Penggel Pak Melan, Pilihan Tepat Sarapan di Kebumen
Mengutip laman Pariwisata Jateng, setiap pagi di Dukuh Gunungsari, Desa Karangpoh, Kebumen, penuh dengan kerumunan orang yang mengantri untuk mendapatkan Nasi Penggel. Salah satu penjual yang terkenal di sana adalah Pak Melan.
Pak Melan dikenal karena pelayanannya yang cekatan dan ramah. Bahkan, pembeli dapat mengambil nasi sebanyak yang mereka inginkan. Setelah mengambil nasi, pembeli akan menyodorkan pincuknya untuk diberi sayuran dan lauk pelengkap lainnya.
Nasi yang besarnya hanya satu kepal tangan ini biasanya dimakan dengan sendok daun pisang, tapi banyak juga pembeli yang menggunakan sendok biasa. Penggunaan daun pisang memberikan rasa yang khas.
Pak Melan juga menjelaskan bahwa nasi yang dibentuk bulat membuat rasanya menjadi lebih gurih. Rasa gurih tersebut didapatkan dari minyak kelapa yang Pak Melan gunakan ketika membulatkan nasinya.
Lapak Pak Melan hanya buka lima hari seminggu, libur saat hari Senin dan Jumat. Ketika Pak Melan tidak berjualan, ada tetangga serta kerabat yang menggantikan lapaknya. Melan adalah generasi ketiga penjual nasi penggel dan mewarisi resep dari keluarganya.
Nah, itulah serba-serbi nasi penggel khas Kebumen yang bisa kamu coba saat berkunjung ke sana. Selamat kulineran, Lur!
(ams/dil)
