Salah satu kuliner legendaris di wilayah Wonogiri selatan adalah Sayur Kuning Mbah Dayat. Kuliner yang berada di Kecamatan Baturetno ini terkenal lezat dan tak mudah basi.
Sayur Kuning Mbah Dayat bisa ditemui di Pasar Bung Karno Baturetno lantai dua. Usaha kuliner Mbah Dayat itu kini kuliner itu diteruskan oleh anak dan menantunya usai almarhum meninggal 15 tahun silam.
Sayur Kuning Mbah Dayat buka setiap hari di Pasar Bung Karno. Setiap pasaran Pahing, Legi, dan Wage sayur kuning Mbah Dayat dijaga menantunya, Emilyani. Sedangkan pada pasaran Pon dan Kliwon yang menjual salah satu anak Mbah Dayat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Emilyani mengatakan Mbah Dayat berjualan sayur kuning sejak 60 tahun lalu. Menu yang tersaji di sayur kuning berupa irisan pepaya muda dan nangka muda (gori). Sedangkan lauknya bisa memilih ayam kampung, telur, tahu dan tempe.
"Kalau dulu terkenalnya Sego Gudeg atau Sego Ijo. Sayur kuning ini kan kuahnya dibuat dari santan yang dimasak kental," kata Emil sapaannya, Senin (12/6/2023).
Emil mengatakan sayur kuning Mbah Dayat buka di pasar mulai subuh hingga pukul 10.00 WIB. Ciri khas sayur kuning ini dibungkus dengan daun jati. Nasinya dibuat bulat-bulat kecil. Satu porsi berisi tiga bulatan nasi.
Selain berjualan di pasar, Emil juga berjualan di rumahnya yang beralamat di Dusun Belerejo Desa Watuagung Baturetno. Saat berjualan di rumahnya, dia juga menyediakan tambahan menu seperti ayam goreng, tengkleng, tongseng dan nila.
"Kalau di rumah buka mulai siang, tutup pukul 22.00 WIB. Buka di rumah sudah 10 tahun ini. Dulu Mbah Dayat rumahnya juga sini, tapi tidak jualan di rumah, hanya di pasar," ungkap dia.
![]() |
Emil menuturkan selain mempunyai resep bumbu masakan yang diturunkan dari Mbah Dayat, dia juga diajari cara memasak secara khusus. Menurutnya, untuk memasak sayur kuning membutuhkan waktu sekitar tiga jam.
Hal itu agar sayur tidak mudah basi atau kecut meski menggunakan santan. Dengan memasak lebih lama, maka sayur bisa tahan lebih lama.
"Orang perantauan sering beli kalau pulang. Pernah dari sini siang bungkus 10 porsi untuk bekal. Sampai di Jakarta pukul 21.00 WIB, karena sisa dua bungkus, kemudian dimakan. Terus telepon saya kok sampai malam belum bau," ujar dia.
Harga satu porsi sayur kuning dengan lauk ayam kampung Rp 25.000. Jika dengan lauk tahu-tempe hanya Rp 3.000.
"Sehari bisa 250 bungkus. Tapi kebanyakan belinya lauk tahu-tempe. Penjual sayur itu kalau beli juga banyak," kata Emil.
(ams/ams)