Kedai kopi di Kota Tegal ini memiliki konsep yang unik. Tempat nongkrong ini dibuat seperti tempat ngopi masa lampau dengan kemasan kopi menggunakan tempurung kelapa (batok) dan aneka makanan rebus berupa umbi-umbian.
Aneka varian kopi kekinian juga disajikan di kedai kopi ini. Kedai Kopi Beka menyajikan kopi dengan tempurung atau batok kelapa. Lokasinya berada di Jalan Kolonel Sudiarto Kota Tegal, 100 meter ke arah utara dari stasiun kota.
Pengelola kedai kopi, Imam (54) menjelaskan, konon kopi batok merupakan tradisi minum kopi raja-raja di zaman Majapahit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kopi pakai batok ini tradisi zaman dulu. Mulai dari raja-raja, penjajahan dan sampai sekarang. Kedai ini sengaja pakai cangkir dari tempurung kelapa untuk melestarikan budaya masa lampau," ujar Imam saat ditemui di kedai kopinya, Minggu (26/3/2023).
Kopi racikan Imam dibuat menggunakan biji kopi kualitas unggul atau dikenal dengan petik merah atau grade satu. Biji kopi digiling menggunakan grinder kopi dan diambil bubuk yang paling halus serta dipisahkan ampas gilingnya.
Selanjutnya serbuk yang sudah terpilih dicampur dengan gula aren yang dipotong halus. Menurut Imam, beberapa konsumen ada yang meminta campuran sedikit rempah untuk meningkatkan stamina.
![]() |
Racikan kopi ini lalu diseduh dengan air panas pada suhu tertentu. Perpaduan seduhan racikan kopi dan tempurung kelapa menimbulkan aroma khusus yang membuat kopi semakin nikmat.
"Batok ini mengeluarkan aroma tertentu, sehingga saat tercampur dengan kopi makin membuat sajian makin nikmat," ungkap Imam.
Kedai ini juga menyediakan camilan atau kudapan khas zaman dulu. Untuk menemani minum kopi, pemilik kedai menyediakan menu makanan jadul seperi talas rebus, kacang rebus, dan umbi-umbian rebus.
Saat bulan puasa, kedai ini justru diserbu pembeli. Kedai kopi ini akan semakin ramai usai salat tarawih, tidak sedikit yang asyik kongkow sembari menunggu waktu sahur tiba.
Sejumlah pengunjung mengaku, racikan kopi batok ini bisa mengembalikan kebugaran tubuh setelah seharian puasa. Bahan bahan alami dari kopi ini membuat badan kembali segar.
"Yang saya suka dari kedai ini adalah bahan bahan yang dipakai benar benar orisinil. Mulai dari kopi, gula aren sampai cangkir batoknya. Benar benar sensasi ngopi yang luar biasa," tegas Nati (35), wanita penikmat kopi asal Kota Tegal.
Untuk menikmati kopi di kedai kopi ini, konsumen cukup merogoh kocek Rp 10 ribu per cangkir batok. Kedai ini buka pukul 17.00 hingga pukul 01.00 dini hari.
(ams/ams)