Sayur Lodeh merupakan makanan yang dianggap sebagai penolak bala oleh masyarakat Jawa. Berikut sejarah dan makna sayur lodeh yang memiliki filosofi mendalam bagi masyarakat Jawa lengkap dengan cara membuatnya.
Sayur lodeh adalah makanan khas Indonesia yang memadukan berbagai jenis sayuran dalam satu sajian. Dalam sayur lodeh versi Jawa, terdapat tujuh sayuran utama yang harus ada di dalam sajian sayur lodeh.
Kehadiran tujuh sayur dalam sayur lodeh tersebut dianggap sebagai penolak bala yang melindungi masyarakat Jawa dari wabah atau bencana. Berikut makna dan sejarah sayur lodeh yang dianggap sebagai penolak bala bagi masyarakat Jawa, lengkap dengan resepnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejarah Sayur Lodeh
Dikutip dari laman Universitas Stekom Pusat, ada beberapa versi sejarah sayur lodeh. Salah satunya adalah sejarah yang menyebutkan sayur lodeh sudah ada sejak abad ke-10 di Jawa Tengah. Saat itu, masyarakat Jawa Tengah membuat sayur lodeh dengan tujuh bahan utama untuk melewati masa sulit selama Gunung Merapi meletus pada tahun 1006.
Sedangkan menurut sejarawan Fadly Rahman, sayur lodeh diperkirakan muncul pada abad ke 16-17 ketika bangsa Spanyol dan Portugis mulai menanam jagung dan kacang panjang di Indonesia. Seiring berjalannya waktu, masyarakat Jawa pun mengkombinasikan jagung dan kacang panjang menjadi sajian sayur berkuah santan.
Memasuki abad ke-20, legenda keberadaan sayur lodeh semakin meningkat. Salah satu peristiwa paling terkenal yang berkaitan dengan sayur lodeh adalah ketika wabah pes melanda Jawa selama lebih dari dua dekade.
Saat itu, Sultan Hamengkubuwono VIII memerintahkan warganya untuk memasak sayur lodeh dan berdiam diri di rumah selama 45 hari. Warga mengikuti arahan Sultan dan wabah pun kemudian berakhir.
Makna Sayur Lodeh
Terlepas dari rasanya yang memanjakan lidah, sayur lodeh ternyata memiliki makna dan simbol yang sangat mendalam bagi masyarakat Jawa.
Dikutip dari buku 'Ragam Ulas Kebencanaan' (2020) oleh Koentjoro Soeparno dkk dan laman Jogja Belajar Budaya yang dikelola oleh Balai Tekkomdik DIY, berikut makna setiap bahan yang terdapat dalam sayur lodeh yang dianggap sebagai makanan penolak bala.
- Kluwih
Secara kandungan gizi, kluwih mengandung banyak mineral dan vitamin. Namun secara filosofi, kluwih memiliki makna "Kaluwargo luwihono anggone gulowentah gatekne" yang berarti keluarga harus diperhatikan dengan banyak memberi nasihat dan perhatian. - Cang gleyor (kacang panjang)
Cang gleyor memiliki banyak kandungan mineral serta antioksidan. Namun dalam filosofi Jawa, cang gleyor mengandung makna "Cancangen awakmu ojo lungo-lungo" yang berarti masyarakat harus menahan diri dan tinggal di rumah, jangan banyak keluar bepergian yang tidak bermanfaat seperti nongkrong/cangkruk. - Terong
Terong memiliki banyak sekali kandungan nutrisi seperti kalori, serta, protein, karbohidrat, vitamin dan sebagainya. Namun dalam filosofi sayur lodeh, terong memiliki makna "Terusno anggone olehe manembah Gusti ojo datnyeng, mung yen iling tok" yang berarti beribadahlah secara rutin jangan hanya beribadah ketika ingat. - Kulit melinjo
Kulit melinjo dipercaya dapat membantu menangkal radikal bebas dan memiliki antioksidan. Namun menurut filosofis sayur lodeh, kulit melinjo dipercaya memiliki makna "Ojo mung ngerti njobone ning kudu reti njerone babakan pageblug" yang berarti jangan hanya melihat yang kasat mata tetapi harus juga melihat lebih dalam dan sering melakukan introspeksi diri. - Waluh
Waluh adalah sayuran yang mengandung banyak vitamin dan juga mineral serta antioksidan yang tinggi. Dalam filosofi sayur lodeh, waluh mengandung makna "Uwalono ilangono ngeluh gersulo" yang berarti jangan sering mengeluh tetapi harus lebih sering bersyukur. - Godong so
Godong so atau daun melinjo yang masih muda juga memiliki makna yang mendalam yaitu "Godong gilig donga kumpul wong sholeh sugeh kaweruh babakan agomo lan pageblug" yang berarti perbanyak berkumpul dengan orang-orang yang saleh dan pelajari tentang wabah penyakit/bencana. - Tempe
Tempe adalah bahan baku masakan yang terkenal di dunia karena kandungan proteinnya yang tinggi. Dalam filosofi sayur lodeh, tempe mengandung makna "Temenono olehe dedepe nyuwun pitulungane Gusti Allah" artinya harus banyak bersabar, tangguh dalam menghadapi ujian dan selalu memohon bantuan Tuhan.
Resep Sayur Lodeh
Berikut resep sayur lodeh dengan variasi kacang merah yang dikutip dari buku 'Lezatnya Variasi Sayur Lodeh' (2010) oleh Indriani.
Bahan:
- 250 gram kentang, iris menjadi bentuk korek api
- 125 gram kacang panjang, potong 5 cm
- 125 gram kacang merah, rebus setengah matang
- 125 gram wortel, iris bulat
- 2 buah belimbing wuluh, iris bulat
- 1 sdm ebi, sangrai dan haluskan
- 1800 ml santan dari 1 butir kelapa
- 2 cm lengkuas, memarkan
- 3 lembar daun salam
- 1 batang serai, ambil bagian putihnya
- 3 sdt garam
- 1 sdt gula pasir
- 2 sdm minyak sayur untuk menumis
Bumbu halus:
- 6 siung bawang putih
- 8 buah bawang merah
- 3 butir kemiri, sangrai
- 6 buah cabai merah keriting
- 2 buah cabai merah besar
- 3 cm kunyit, bakar
Cara membuat:
- Tumis bumbu halus, lengkuas, daun salam, dan serai. Masak sampai harum. Tuang santan dan ebi, masak sampai mendidih.
- Masukkan kentang dan wortel, masak sampai setengah matang. Tambahkan kacang panjang, kacang merah, belimbing wuluh, garam, dan gula pasir, masak sampai matang. Angkat.
- Sajikan bersama nasi putih hangat.
Itulah makna dan sejarah sayur lodeh yang dianggap sebagai makanan penolak bala oleh masyarakat Jawa, lengkap dengan resep dan cara membuatnya. Semoga bermanfaat, Lur!
Artikel ini ditulis oleh Santo, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(rih/apl)