Angkringan Horor di Pasar Desa Selanegara, Kecamatan Sumpiuh, Kabupaten Banyumas mengusung konsep tak biasa. Pelanggan warung ini akan dilayani dua sosok 'hantu' yakni pocong dan noni Belanda.
Wasis Pratama (34) pemilik Angkringan Horor mengaku tema hantu itu menjadi strategi untuk menarik pelanggan datang ke kedainya. Ternyata ada alasan menarik di balik pemilihan konsep horor ini.
"Tujuan kostum ini cuma branding. Ini juga sekaligus untuk pengingat karena sekarang kan banyak baju-baju branded. Padahal waktu mati ya dipocong juga," kata Wasis saat ditemui kepada detikJateng, Jumat (17/3/2023).
Tak sekedar mencari sensasi, Wasis juga tetap mengedepankan cita rasa dalam olahan makanan. Terbukti dari omzet yang didapat tiap bulan mencapai puluhan juta rupiah.
"Yang masak itu rata-rata ibu saya menunya. Jadi memang menjaga kualitas juga. Kalau saya karena pernah bekerja di perusahaan food and beverage (F&B) jadi sedikit banyak tahu ilmunya," terangnya.
Dari awal berdiri, pengenaan kostum hantu tidak dilakukan setiap hari. Hanya setiap akhir pekan saja di saat ada event live musik. Namun dua minggu ini setelah viral di media sosial, Nini Poci dan Noni Belanda dihadirkan setiap hari.
"Dahulu yang pakai kostum tiap weekend. Baru dua minggu ini setiap hari ada Nini Poci, kalau Noni Belanda kerjanya part time. Ke depan kepenginan saya mau bikin pocong ranger. Jadi warna kainnya beda-beda kaya power ranger," jelasnya.
Wasis ada keinginan untuk menjaring para pemudik dalam waktu dekat agar mampir ke angkringannya. Karena lokasi kedainya tidak jauh dari jalan lintas Selatan Jawa Tengah.
"Karena ini letaknya dekat dengan jalan lingkar Sumpiuh saya rencana mau menjaring pemudik besok. Jadi patokannya lampu merah pertama di jalur lingkar Sumpiuh belok kiri kurang lebih 500 meter sampai pertigaan. Dan belok kiri sedikit," ungkapnya.
Sementara itu, Nabila (19) warga Kecamatan Binangun, Kabupaten Cilacap mengaku baru pertama kali ke angkringan ini. Ia diajak pamannya dan merasa terkesan dengan konsep yang disajikan.
"Baru pertama kali ke sini. Pertama kali ini. Bagus, menantang sekali. Ke sini karena diajak. Penasaran juga," katanya singkat.
Sedangkan Hendri (23) pelanggan lainnya, mengaku sering mengunjungi Angkringan Horor. Ada lebih dari 10 kali ia berkunjung untuk sekadar nongkrong ataupun mengganjal perut.
"Kalau makanannya recommended banget. Harganya juga masih terjangkau. Bagus konsepnya, tidak monoton seperti kafe-kafe lain," pungkasnya.
(aku/aku)