Kedai Angkringan Horor di Pasar Desa Selanegara, Kecamatan Sumpiuh, Kabupaten Banyumas, viral di media sosial karena mengusung konsep berjualan yang tak biasa. Wasis Pratama (34), pemilik kedai Angkringan Horor mengatakan omzet angkringan bertema horor ini memiliki omzet hingga Rp 30 juta per bulan.
Wasis tak menyangka tempat usahanya viral. Sejak dua tahun lalu ia membuat bisnis kuliner, baru kali ini tempat usahanya itu dikenal jutaan orang melalui media sosial.
Wasit menceritakan awal lahirnya Angkringan Horor. Usahanya itu tak lepas dari peran Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) setempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya masuk di kepungurusan BUMDes dari 2021 terus disuruh ngembangin unit BUMDes. Terus saya mengajukan konsep ini karena keterbatasan modal. Saya bikin proposal bikin bisnis ini," katanya kepada detikJateng saat ditemui, Jumat (17/3/2023).
Hanya dalam waktu lima bulan usahanya itu sudah balik modal. Dari modal awal hampir menyentuh angka Rp 50 juta, ia gunakan untuk merenovasi sudut pasar desa dan belanja furniture.
"Dalam waktu lima bulan bisa BEP. Awal modal 47 juta. Saya sistemnya profit sharing dengan BUMDes 40:60 persen. 40 persen untuk pengelolaan dan 20 persen untuk cadangan. Setiap bulannya setoran segitu," terangnya.
Dalam sebulan usaha Angkringan Horor rata-rata meraup omzet Rp 30 juta. Namun keuntungan bersihnya hanya sekitar 20 persen.
"Rata-rata perbulan 30 juta omzet. Paling sepi itu dapat Rp 15 juta. Paling ramai sebulan pernah Rp 60 juta," jelasnya.
Ia memang mengandalkan strategi marketing lewat karakter Nini Poci dan Noni Belanda. Branding Nini Poci yang diperankan oleh istrinya dan Noni Belanda yang diperankan oleh saudaranya saat ini terbilang sukses mendapat perhatian dari warganet.
"Awal bulan narik strategi itu pakai konsep horor. Pertama kali ada Nini Poci diperankan adik saya. Tapi dua minggu terakhir diperankan istri. Para hantu ini tugasnya melayani. Tidak cuma berdiri," ujarnya.
Sementara itu, Eka Mustika (32) sang pemeran Nini Poci mengaku tidak keberatan jika harus memakai kostum pocong. Sebab dari situlah menjadi pembeda tempat usaha suaminya dengan angkringan lain.
"Sejak dua minggu lalu jadi Nini Poci. tidak susah karena kostumnya fleksibel. Desainnya jahit sendiri sudah diukur. Karena setiap hari dipakai jadi punya 3 kostum. Warnanya putih, biru orange. Nantinya mau bikin merah dan hitam/kuning. Mau bikin Poci Rangers," pungkasnya
(aku/aku)