Gedung Heritage Borsumij Disulap Jadi Pusat Kuliner Kota Lama Semarang

Gedung Heritage Borsumij Disulap Jadi Pusat Kuliner Kota Lama Semarang

Angling Adhitya Purbaya - detikJateng
Kamis, 19 Jan 2023 09:35 WIB
Gedung Cagar Budaya Borsumij Semarang kini jadi pusat kuliner di Kota Lama. Restoran ini dikelola Ari Wibowo. Foto diambil Rabu (18/1/2023) malam.
Gedung Cagar Budaya Borsumij Semarang kini jadi pusat kuliner di Kota Lama (Foto: Angling Adhitya Purbaya/detikJateng)
Semarang -

Gedung Borsumij di Kota Lama Semarang kini disulap menjadi pusat kuliner. Bangunan heritage ini dikelola artis senior Ari Wibowo dan rekannya.

Borsumij atau Borneo Sumatra Maatschappij ini merupakan salah satu bangunan peninggalan Belanda yang berada di Kota Lama Semarang. Gedung karya arsitek J.F.L. Blankenberg yang dibangun pada tahun 1938 ini pun sudah menjadi gedung cagar budaya.

"Jadi dulu kayak bulog. Gudangnya besar di situ. Di sini kantornya. Nama aslinya memang Borsumij (ejaan lama) dan kita tidak mau ubah karena untuk mempertahankan," kata Ari Wibowo saat peresmian, Rabu (18/1/2023) malam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ari pun memberi nama restorannya Borsumy Heritage dengan menyajikan konsep indoor dan outdoor dilengkapi live music setiap harinya. Lokasi restoran ini berada di samping Gereja Blenduk, cukup berjalan belok ke kanan di samping gereja bersejarah itu.

"Hari ini kebetulan salah satu rekanan kita Winglok Hongkong Dimsum melakukan grand opening dan kita sekaligus soft launching daripada Borsumy Garden yang merupakan bagian dari satu kompleks yang kita namakan Borsumy Heritage," terang Ari.

ADVERTISEMENT

Gedung Cagar Budaya Borsumij Semarang kini jadi pusat kuliner di Kota Lama. Restoran ini dikelola Ari Wibowo. Foto diambil Rabu (18/1/2023) malam.Gedung Cagar Budaya Borsumij Semarang kini jadi pusat kuliner di Kota Lama. Restoran ini dikelola Ari Wibowo. Foto diambil Rabu (18/1/2023) malam. Foto: Angling Adhitya Purbaya/detikJateng

Ari menyebut usahanya itu tidak mengubah bentuk asli gedung karena merupakan cagar budaya. Dia pun berencana membangun hotel dengan konsep boutique hotel.

"Banyak yang kejar tempat ini ya, puji Tuhan kita yang dapat dan kita mau tetap menjaga unsur sejarahnya. Nanti juga hotelnya juga akan tetap bikin seperti kayak kolonial Belanda modelnya. Jadi kita tidak tahu-tahu mengubah jadi modern, tetap pertahankan," ujarnya.

Kuliner yang bisa dinikmati saat ini ada berbagai Dimsum dan juga gelato dari La Modal del Gelato. Rencananya jumlah tenant akan ditambah karena dia bakal membuka bar and resto di gedung yang dulunya Gudang Borsumij.

"Ini kan tahap pertama nanti tahap kedua kita di sebelah kiri itu gudang jadikan bar resto , ada club ada live music ada DJ dan itu kita gunakan sound system dan lighting show terkini dan terbaik," jelas Ari.

Borsumy Garden, lanjut Ari, juga disewakan untuk acara pernikahan, ulang tahun, dan lainnya. Ke depan dia juga akan menggandeng UMKM masuk ke sana agar semua kalangan bisa menikmati suasana Borsumy Garden.

"Ini one stop entertaiment, untuk semua ada, semua kalangan ada. Di dalam juga ada fine dining resto. Dengan harga yang sedikit lebih malah, UMKM nanti ada," katanya.

Selanjutnya Ari Wibowo cari street performer bertalenta untuk menggung di Borsumiy Garden.

Tidak hanya mendukung UMKM, Ari juga bakal memfasilitasi pemusik jalanan yang bertalenta untuk manggung di Borsumy Garden. Dia pun berharap panggung Borsumiy Garden bisa menjadi wadah mengembangkan bakat.

"Ini bisa dipakai buat wedding, ulang tahun, atau nanti juga rencananya ke depan ingin cari street performer atau pengamen atau apapun yang memiliki talenta tapi mereka di jalanan, supaya mereka bisa memperlihatkan bakatnya di sini. Karena kita percaya nanti kalau misalnya Semarang sudah seperti zaman dulu banyak turis dari luar datang dan mereka pasti tertarik lihat hal seperti ini. Sementara musik diisi band kami yaitu TNT," ujar pria berusia 52 tahun itu.

Ia optimistis dengan potensi dari Kota Semarang dan Kota Lama, maka dia berani mengembangkan bisnisnya. Ari menyebut Borsumy Garden menjadi yang bisnis pertamanya di luar Jakarta.

"Saya sebagai owner. Kebetulan saat ini cuma berdua. Tapi nanti kita tentunya akan open siapa yang mau investasi di sini. Tapi tentunya orang inves kan mau lihat hasil dulu," jelas Ari.

"Kita kan sebagai artis juga tidak selamanya bisa di dunia sinetron terus-menerus. Roda berputar, kan. Kita mau mencari sesuatu yang bisa meninggalkan legacy," pungkas Ari.

Halaman 2 dari 2
(ams/ams)


Hide Ads