Para peternak di Brebes saat ini banyak yang mengembangkan domba jenis sakub. Ternak hasil persilangan domba jenis texel, sulfok, merino dan domba lokal ini memiliki ukuran yang lebih besar.
Ternyata, daging domba jenis ini juga sangat cocok untuk dimasak sate. Harga jualnya juga bisa lebih murah dibanding daging kambing lain pada umumnya. Seperti apa rasanya?
DetikJateng mengunjungi salah satu warung yang menjual sate dengan bahan daging domba jenis Sakub. Warung ini berlokasi di jalan utama yang menuju obyek wisata Kebun Teh Kaligua dan Telaga Renjeng.
Pemiliknya adalah Mujib (45) warga Desa Kretek, Kecamatan Paguyangan. Pada awalnya dia merupakan peternak domba sakub. Lama kelamaan dia terinspirasi untuk membuka warung sate yang menggunakan domba jenis tersebut.
"Awalnya dari bisnis ternak, kemudian saya melihat kok lumayan, terus dagingnya tidak alot," kata Mujib, Minggu (17/7/2022).
Dia menjelaskan domba sakub usia tiga bulan sudah bisa memiliki bobot 26 kg. Padahal jenis domba lain dengan umur yang sama hanya memiliki sekitar 15 kilogram.
"Jadi secara hitung-hitungan lebih lumayan," katanya.
![]() |
Hal itu membuat sate yang dijualnya juga bisa lebih murah dibanding harga sate yang menggunakan daging kambing atau domba jenis lainnya.
Dia menjual sate 20 tusuk atau yang biasa disebut satu kodi seharga Rp 90 ribu per porsi.
"Kalau di pantura Brebes dan Tegal itu kan rata rata diatas Rp 100 ribu. Malah ada yang Rp 130 ribu per kodi. Kalau disini Rp 90 ribu saja. Kenapa murah karena kami mendapatkan dombanya juga tidak mahal mahal banget. Umur sama dengan domba lokal tapi kandungan dagingnya lebih banyak domba Sakub," beber Mujib menjelaskan.
Daging domba ini memiliki ciri khas tersendiri. Selain bongsor, daging yang dikandung sangat banyak. Rasa daging domba ini juga lembut, empuk dan sama sekali tidak alot. Aroma prengus pada daging ini bisa dikatakan tidak ada sama sekali.
Sodikin (57) salah seorang penikmat sate nengaku, sate domba Sakub tidak kalah empuk dari yang dijual di warung warung sate lain, seperti batibul (bawah tiga bulan) atau balibul (bawah lima bulan). Selain empuk dan lembut, potongan daging sate benar benar membuat penikmatnya merasa puas.
"Dari semua warung sate yang pernah disinggahi, baik balibul maupun batibul, ini yang paling enak. Lembut empuk dan tidak prengus. Terus ini, dagingnya gede gede potongannya. Kalau warung lain bisa dikatakan kecil potongan dagingnya," tutur Sodikin.
(ahr/ahr)