Pergi ke Kabupaten Kudus, Jawa Tengah rasanya masih kurang lengkap jika tak mencicipi getuk nyimut. Jajanan khas Kota Kretek ini pas dinikmati sambil ngopi santai pagi atau sore hari.
Kudus yang selama ini barangkali kondang sebagai kota jenang, memiliki jajanan khas getuk nyimut berupa gorengan dari singkong. Jajanan murah meriah ini ada di Desa Kajar Kecamatan Dawe. Desa ini terletak sejauh 17 kilometer atau sekitar 32 menit dari pusat Kota Kudus.
Di sana sepanjang Jalan Kudus-Colo terdapat deretan warung berbentuk saung yang menjual jajanan getuk nyimut. Kawasan ini bersuasana sejuk karena berada di Lereng Pegunungan Muria.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah seorang penjual getuk nyimut yakni warung Gubug Kopi Pandowo. Di sana terdapat berbagai varian getuk nyimut. Toppingnya juga beragam, mulai dari cokelat hingga getuk dengan paduan urap.
Tampilan getuk nyimut seperti bola-bola ubi, bulat dan digoreng kering. Ada yang disalut gula aren atau tanpa digoreng tetapi dipadukan dengan kelapa parut yang disebut getuk nyimut urap.
Bahan pembuat getuk nyimut sepeti getuk biasa, dari singkong atau ketela pohon yang dikupas, dipotong-potong lalu dikukus dan dilumatkan. Selanjutnya dibentuk bola-bola dan digoreng.
Salah satu pecinta kuliner Wulan mengaku baru pertama kali menikmati jajanan getuk nyimut. Dia memilih mencicipi getuk original dan getuk urap.
"Rasanya renyah enak, khas ketela pohon digoreng di dalam ada gulanya. Terus yang urap juga enak tanpa digoreng dicampur dengan gula," kata Wulan asal Semarang ditemui detikJateng di lokasi, beberapa waktu lalu.
Wulan pun mengaku terkesan setelah menikmati jajanan getuk nyimut. Apalagi di lokasi terdapat jajaran gazebo atau saung dan lokasinya di lereng Pegunungan Muria. Menurutnya hal tersebut menambah suasana nikmat untuk mencicipi jajanan getuk.
Sementara itu karyawan warung, Dwi Armita, mengatakan warungnya menyajikan berbagai varian getuk nyimut. Di antaranya cokelat, crispy, ketela ungu, dan urap.
"Isiannya ada gula aren, sama gula pasir, ada getuk ketela ungu juga," kata Dwi.
Getuk nyimut yang berbentuk bola-bola ini rasanya empuk dan enak. Untuk membuat getuk urap yang tidak digoreng, setelah singkong dilumatkan diberi parutan kelapa dan gula.
Satu porsi getuk berisi tujuh bola-bola dipatok harga Rp 10 ribu. Pembeli datang dari berbagai daerah luar Kudus. Seperti, Pati, Jepara, hingga ada dari Semarang. Di akhir pekan saat ramai pengunjung, warung ini bisa menjual 90 porsi getuk nyimut.
(sip/sip)