.webp)
Sekelompok pelajar menjadi korban penganiayaan saat melintas di Jalan Piyungan-Pleret, Kalurahan Bawuran, Kapanewon Pleret, Kabupaten Bantul. Akibatnya, satu pelajar mengalami luka di wajahnya.
Kasi Humas Polres Bantul Iptu I Nengah Jeffry menjelaskan, kejadian bermula saat F (14), L (14), R (15), dan M (14) nongkrong bersama delapan temannya di salah satu tempat ngopi daerah Banguntapan, Bantul, Jumat (21/7/2023) pukul 22.00 WIB. Belasan orang itu berasal dari beberapa SMP di Kota Jogja.
"Jadi semuanya masih berstatus pelajar," kata Jefry kepada wartawan, Sabtu (22/7).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selanjutnya, pukul 22.00 WIB kelompok pelajar itu pulang dari tempat ngopi. Namun, sebelum pulang ke rumah mereka berkeliling terlebih dahulu dengan mengendarai enam unit motor rute Banguntapan hingga Piyungan.
"Nah, sampai di Banyakan, Piyungan tiba-tiba kelompok korban dikejar sama kelompok orang yang tidak dikenal yang jumlahnya empat orang dengan mengendarai tiga motor," ucapnya.
Mengetahui hal tersebut, rombongan korban melarikan diri dengan cara berpencar. Sedangkan F, L, R, dan M melarikan diri ke selatan arah Pleret.
"Di Bawuran, R dan M jatuh dari motor karena panik dan motornya rusak pada bagian lampu depan," ujarnya.
Kelompok tidak dikenal ini berlanjut mengejar F dan L. Kelompok pelaku bisa memepet kedua korban dan langsung menendang motor yang dikendarai hingga masuk ke persawahan.
"Kemudian rombongan pelaku melakukan pemukulan dengan tangan kosong dan ikat pinggang kepada kedua korban. Hal itu menyebabkan kedua korban mengalami luka lebam dan lecet pada bagian wajah dan punggung," jelas Jeffry.
Hal tersebut diketahui warga yang langsung mendatangi lokasi kejadian. Rombongan pelaku berhasil melarikan diri ke arah selatan.
"Saat didatangi warga, rombongan pelaku langsung melarikan diri ke arah Segoroyoso Pleret," ujarnya.
Setelah mendapatkan pertolongan dari warga, empat korban menjalani pemeriksaan di Polsek Pleret. Dari pemeriksaan, keempatnya tidak kedapatan membawa sajam, miras, atau benda berbahaya lainnya.
"Berdasarkan keterangan korban bahwa rombongan orang yang tidak dikenal itu diperkirakan masih berusia remaja dan semua mengendarai motor matik. Selain itu pihak korban belum buat laporan resmi terkait kejadian tersebut," tutur Jeffry.
(rih/ams)
