.webp)
Dosen Departemen Politik dan Pemerintahan Fisipol UGM Arga Pribadi Imawan menilai saat sudah banyak tokoh politik yang berpeluang menjadi capres yang menerapkan konsep everyday politics. Hanya saja penerapannya belum maksimal.
Padahal, everyday politics diyakini mampu mendongkrak elektabilitas bagi seorang politisi.
Arga mengatakan, bahwa dalam everyday politics atau politik keseharian kata kuncinya adalah tidak ada struktur yang baku terkait dengan apa yang disampaikan oleh politisi. Biasanya mereka menggunakan media sosial untuk memperlihatkan kesehariannya ke publik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi sifatnya itu adalah keseharian. Ini sangat bertolak belakang dengan superstar politician," katanya kepada wartawan di selasar Gedung Pusat UGM, Sleman, Jumat (21/7/2023).
Superstar politician, kata Arga, adalah politisi yang tampil dengan lebih teratur dan apa diucapkannya sudah terstruktur. Biasanya mereka lebih banyak muncul di media konvensional, seperti televisi.
"Kalau everyday politics itu kebalikannya, dia bergerak di ruang media baru seperti Twitter, media sosial dan bahasanya lebih membumi," ucapnya.
Menyoal siapa saja tokoh hingga pejabat yang telah menerapkannya, Arga menilai sebagian besar sudah menerapkan. Namun, menurutnya yang paling sering dan sudah lama melakukannya adalah Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
"Sejauh ini sebetulnya sudah mengarah ke sana ya, seperti pak Prabowo. Kalau yang sudah memupuk sejak lama itu sebenarnya pak Ridwan Kamil," ujarnya.
Secara rinci, Arga menyebut bahwa Ridwan Kamil kerap membagikan hobi bermotor hingga bersepeda di medsosnya. Di mana hal tersebut adalah hobi anak-anak muda dan Ridwan Kamil mampu mengkomunikasikanya lewat medsos hingga membangun kedekatan dengan pemilih muda.
"Nah, kalau misalnya terkait dari tiga calon saat ini saya kira belum sekuat Pak Ridwan Kamil maupun Pak Prabowo ya. Karena sejauh saya lihat Pak Ganjar masih cenderung di tengah, antara superstar dan everyday politics begitu pula dengan Pak Anies," ucapnya.
(ahr/apl)
