'Bedhidhing' di Jogja Ternyata Terpengaruh Musim Dingin Australia

'Bedhidhing' di Jogja Ternyata Terpengaruh Musim Dingin Australia

Jalu Rahman Dewantara - detikJateng
Jumat, 21 Jul 2023 15:11 WIB
Ilustrasi alergi dingin.
Ilustrasi musim dingin. Foto: Getty Images/iStockphoto/fizkes
Yogyakarta -

Warga Jogja dan sekitarnya merasakan hawa dingin beberapa malam terakhir ini. Ternyata, cuaca yang biasa disebut dengan bedhidhing oleh masyarakat Jawa ini terpengaruh musim dingin yang sedang terjadi di Australia.

Stasiun Meteorologi Yogyakarta mencatat suhu di Jogja beberapa waktu terakhir memang terhitung cukup rendah. Suhu yang biasanya 24-25 derajat Celsius, beberapa malam terakhir ini turun hingga 19 derajat Celcius.

"Untuk suhu minimum harian dalam lima hari terakhir di wilayah DIY, khususnya di wilayah Kota Jogja dan area Bandara YIA yang terpantau itu mencapai 19 derajat celcius saat dini hari dari normalnya 25 derajat Celcius," kata Analis Cuaca Stasiun Meteorologi Yogyakarta, M.Nurhadi, Jumat (21/7/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara untuk di wilayah Sleman dan Kulon Progo sisi utara atau wilayah pegunungan bisa lebih dingin dari itu, mencapai 17 derajat Celcius.

Nurhadi mengatakan penurunan suhu yang bikin tubuh terasa bediding ini dipicu oleh beberapa hal. Pertama karena adanya pergerakan angin monsun dari Benua Australia menuju Benua Asia.

ADVERTISEMENT

"Di benua Australia sendiri sekarang sedang musim dingin. Jadi massa udara dingin yang kering tersebut (angin monsun) bergerak ke Benua Asia dan melewati wilayah Indonesia. Nah pada saat itu suhu dinginnya melewati wilayah Indonesia juga, jadi suhu minimum di wilayah DIY umumnya Pulau Jawa bisa lebih dingin dari kondisi normalnya," jelasnya.

Meski demikian, dia menyebut fenomena ini normal dan rutin terjadi setiap tahun. Pihaknya tidak menemukan adanya anomali cuaca.

"Ini termasuk normal. Karena saat musim kemarau di wilayah DIY, umumnya Jawa kan anginnya itu terbang dari Australia ke Benua Asia. Jadi dari Australia sudah bawa hawa dingin. Nah kalau udaranya dingin masuk Indonesia, otomatis suhu di Indonesia lebih rendah," jelasnya.

Biasanya, musim bedhidhing ini akan mulai hilang saat memasuki Agustus.

"Musim kemarau kan biasanya mulai bulan Juni sampai Agustus. Nah puncaknya nanti (suhu minimum) terjadi saat Agustus. Kemudian September udah mulai peralihan ke musim penghujan jadi suhunya lebih hangat," ujarnya.




(ahr/ams)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads