Analisis Pakar UGM soal Viral Pengemis Nekat Pura-pura 'Lumpuh' di Sarkem

Analisis Pakar UGM soal Viral Pengemis Nekat Pura-pura 'Lumpuh' di Sarkem

Jauh Hari Wawan S - detikJateng
Selasa, 11 Jul 2023 15:04 WIB
Viral seorang pengemis pura-pura lumpuh di kawasan Sarkem, Jogja. Pengemis itu juga pura-pura bisu untuk memancing rasa iba pejalan kaki saat melihatnya.
Viral seorang pengemis pura-pura lumpuh di kawasan Sarkem, Jogja. Pengemis itu juga pura-pura bisu untuk memancing rasa iba pejalan kaki saat melihatnya. Foto: Istimewa.
Sleman -

Belakangan ini viral video pengemis di kawasan Pasar Kembang (Sarkem) Jogja pura-pura lumpuh. Sosiolog Universitas Gadjah Mada (UGM), Derajat Sulistyo Widhyarto memandang fenomena pengemis ini tak lepas dari sifat masyarakat Indonesia.

Dia menilai, mayoritas masyarakat memiliki tingkat kedermawanan yang sangat tinggi. Hal itu tak lepas dari doktrin-doktrin agama.

"Itu fenomena yang sangat sosiologis, maksud saya masyarakat kita itu adalah masyarakat dengan tingkat kedermawanan tinggi dan memiliki nilai-nilai agamis yang kuat," kata Derajat saat dihubungi wartawan, Selasa (11/7/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dilanjutkannya, hal ini kemudian dimanfaatkan para pengemis untuk mengeruk cuan dari belas kasihan masyarakat. Padahal para pengemis itu menurutnya mampu untuk bekerja seperti masyarakat umumnya. Baginya ada yang salah dalam konstruksi berfikir para pengemis.

"Itu kadang dimanfaatkan orang, nah salah satunya orang-orang yang tidak memiliki etos kerja kompetitif, itu salah satunya mereka yang meminta-minta, mengemis. Karena orang kita suka membantu, memberi, derma, maka mereka dimanfaatkan," jelasnya.

ADVERTISEMENT

"Pengemis itu mampu, cuma yang bermasalah itu otaknya, cara berpikir konstruksinya, warga suka mengasihani kemudian dimanfaatkan. Jadi dia mengkonstruksi dirinya menjadi orang yang lemah," sambungnya.

Lebih lanjut, dia menilai sanksi dimasukkan ke panti rehabilitasi tak menyelesaikan masalah. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah memaksa para pengemis untuk masuk dalam sistem masyarakat.

"Itu sisi formalnya, tapi ada lagi dimensi sosiologis yaitu memaksa mereka menjadi bagian dari lingkungan yang produktif, ini yang belum dilakukan. Yang dilakukan formal semua, pembinaan dan lain-lain," ujarnya.

"Tapi memaksa mereka secara kultural secara sosiologis itu belum dilakukan, misalnya memberikan 'hukuman' bentuknya rehabilitasi dia dimasukkan ke kelompok produktif, dia dipaksa masuk ke situ," pungkasnya.

Seorang pengemis di kawasan Pasar Kembang atau Sarkem Jogja, Agus Prasetyo (53) viral usai ketahuan pura-pura lumpuh. Agus Prasetyo telah diamankan polisi pada Minggu (9/7).

Simak lebih lengkap di halaman berikutnya....


Kasi Humas Polsek Gedongtengen Aiptu Aris Puwanto mengungkapkan Agus dalam kondisi yang sehat walafiat. Bahkan, saat dimintai keterangan oleh polisi Ia bisa menjawab dengan normal.

"Diajak ngobrol bisa. Itu Jelas sehat dari segi fisik, kakinya sehat, bicara juga jelas, nggak gagu, nggak apa, jelas itu," jelas Aris saat dihubungi wartawan, Senin (10/7/2023).

Agus diamankan setelah videonya mengemis berpura-pura lumpuh viral di media sosial. Dalam video tersebut ia tampak mengenakan kaus berwarna abu-abu dan celana hitam. Selanjutnya pengemis itu dibawa ke kantor polisi untuk dimintai keterangan.



Simak Video "Video: Momen Mahasiswa UGM Kejar Mobil Rektor Dipicu Diskusi Ditutup"
[Gambas:Video 20detik]


Hide Ads