Belasan rumah di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) rusak imbas gempa dengan magnitudo (M) 6,4 yang mengguncang perairan Bantul, malam tadi.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulon Progo, Joko Satyo Agus Nahrowi mengatakan total ada 18 bangunan di Kulon Progo yang rusak dampak gempa Bantul. "Dari jumlah itu 17 kerusakan rumah dan 1 kerusakan pada rumah sakit (RS)," ujarnya saat dimintai konfirmasi detikJateng, Sabtu (1/7/2023).
Joko menjelaskan 18 bangunan rusak itu tersebar di enam kapanewon meliputi Wates, Galur, Panjatan, Kokap, Lendah dan Kalibawang. Rata-rata mengalami kerusakan ringan seperti dinding retak dan genteng berjatuhan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Laporan terbanyak adanya dinding bangunan yang retak, kemudian disusul genteng-genteng melorot," jelasnya.
Selain bangunan, gempa semalam juga membuat dua trafo listrik mengalami konsleting. Trafo ini berada di sekitar Stadion Cangkring dan wilayah Karangwuni.
"Iya ada dua travo juga yang dilaporkan konslet semalam," ucap Joko.
Salah satu warga terdampak, Kliwen, warga Galur, Kulon Progo mengatakan rumahnya rusak akibat diguncang gempa semalam. Adapun bagian yang rusak adalah atap.
"Rusaknya di bagian atap. Gentingnya pada rusak," ujarnya.
Seperti diketahui gempa bumi mengguncang perairan Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada Jumat (30/6) malam. BMKG menyebut, bahwa gempa ini berkekuatan 6,4 magnitudo dan berlokasi di barat daya perairan Bantul.
Jarak gempa sekitar 86 km dengan kedalaman hingga 25 km. BMKG memastikan gempa ini tidak berpotensi tsunami.
(aku/aku)