Wakil Presiden (Wapres) RI KH Ma'ruf Amin angkat bicara soal kasus pungli hingga Rp 4 miliar di rutan KPK. Ma'ruf mengatakan, KPK sebagai lembaga pemberantas korupsi harus bersih dari hal-hal yang mengotori namanya.
"Saya kira kita sepakat untuk memberantas korupsi melalui jalur yang sifatnya itu pendidikan, kemudian juga melalui penindakan," kata Ma'ruf usai mengunjungi Pondok Pesantren (ponpes) Hajar Aswad di Pedukuhan Barusari, Kalurahan Kampung, Kapanewon Ngawen, Kabupaten Gunungkidul, DIY, Selasa (27/6/2023).
Ma'ruf mengatakan, KPK sebagai lembaga anti korupsi harus segera menuntaskan kasus tersebut. Terlebih, kasus itu terjadi di dalam tubuh KPK.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Oleh karena itu di mana pun ada korupsi, apalagi di rutannya KPK, artinya kan di matanya sendiri. Nah, saya kira saya setuju itu terus dilanjutkan (proses pengungkapannya), dituntaskan," ujarnya.
Ma'ruf menambahkan, KPK mesti melakukan 'bersih-bersih' di dalam lembaganya sendiri.
"Jangan sampai justru KPK melakukan upaya pemberantasan korupsi, tapi di dalam sendiri justru terjadi. Ini tentu harus lebih dulu dibersihkan (kasus pungli rutan KPK)," pungkasnya.
Sebelum ke Gunungkidul, Wakil Presiden Ma'ruf Amin berkunjung ke Kebumen, Jawa Tengah, Senin (26/6) untuk memanen udang vaname di tambak Budidaya Udang Berbasis Kawasan (BUBK).
Didampingi Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), Sakti Wahyu Trenggono, Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin, Bupati Kebumen Arif Sugiyanto serta pejabat lainnya, Wapres Ma'ruf Amin memanen udang di tambak yang terletak di Desa Tegalretno, Kecamatan, Petanahan, Kebumen, pada Senin (26/6) sore.
(dil/rih)