COVID-19 Jadi Endemi, Dinkes DIY: Imunisasi Harus Sampai Booster 2

COVID-19 Jadi Endemi, Dinkes DIY: Imunisasi Harus Sampai Booster 2

Adji G Rinepta - detikJateng
Rabu, 14 Jun 2023 13:50 WIB
YOGYAKARTA, INDONESIA - JANUARY 13: A health worker prepares a dose of the AstraZeneca COVID-19 booster vaccine during the booster vaccination program on January 13, 2022 in Yogyakarta, Indonesia. While Southeast Asias vaccination programs have gathered pace, many countries in the region are yet to hit the high vaccination rates seen in developed nations. The emergence of Omicron in the region is adding to the urgency in countries like Indonesia, which has only fully vaccinated about 42 percent of its population as of last week, according to publicly available vaccination data. Some places in the region, such as Indonesia and Thailand, have rolled out a booster program alongside their primary vaccination programs in an attempt to aggressively bridge the gap. (Photo by Ulet Ifansasti/Getty Images)
Ilustrasi Vaksin. Foto: Getty Images/Ulet Ifansasti
Yogyakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) segera mengumumkan Indonesia masuk status endemi COVID-19. Meski demikian, Dinas Kesehatan (Dinkes) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menegaskan imunisasi tetap harus dilengkapi hingga Booster 2.

"Cakupan imunisasinya harus dilengkapi, harus dipenuhi sampai booster 2," kata Kabid Pengendalian Penyakit Dinkes DIY, Setyarini Hestu Lestari, saat dihubungi wartawan, Rabu (14/6/2023).

Rini juga meminta masyarakat yang bergejala untuk segera memeriksakan diri, tetap memakai masker, dan melakukan isolasi mandiri selama 10-14 hari agar tidak menjadi sumber penularan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rini menjelaskan, angka penularan COVID-19 di DIY mengalami penurunan. "Sudah fluktuatif naik turun, tapi terlihat ada penurunan. Tapi penurunan itu mestinya harus waspada, apakah benar-benar turun atau masyarakat yang enggan diperiksa," jelasnya.

Setelah berganti status dari pandemi menjadi endemi, Rini menerangkan, pendataan selanjutnya akan dilakukan di rumah sakit. Maka itu ia mengingatkan masyarakat agar segera memeriksakan diri jika merasakan gejala.

ADVERTISEMENT

"Kalau yang merasa ada gejala, waktu endemi, maka kita mencari kasusnya dari RS. Nanti positif COVID hasil dari RS kan diinfokan dari RS ke kabupaten, kota, maupun ke wilayah asal dia berada," terang Rini.

"Nanti teman teman di wilayah di puskesmas akan melakukan tracing di wilayah setempat," imbuhnya.

Sebelumnya, Presiden Jokowi telah memutuskan Indonesia masuk ke endemi. Pengumuman resmi bakal disampaikan dalam waktu dekat.

"Kita kemarin rapat dan sudah kita putuskan untuk masuk ke endemi tetapi kapan diumumkan baru dimatangkan dalam seminggu-dua minggu," kata Jokowi di Kantor BPKP, Jakarta Timur, Rabu (14/6/2023), dilansir dari detikNews.

Jokowi mengatakan kasus COVID-19 terbilang landai dan angka vaksinasi di Indonesia sudah cukup tinggi.

"Ini nanti yang akan didetilkan jumlah kasus misalnya kayak dua hari yang lalu hanya 117 kemudian kasus aktif 10.200-an. Vaksinasi kita juga sudah di atas 452 juta dosis dan lain-lainnya," ujar Jokowi.

Namun Jokowi tak menjelaskan secara rinci kapan status endemi itu diumumkan. Dia hanya memastikan pengumuman bakal dilakukan bulan ini.




(dil/sip)


Hide Ads