.webp)
Jumlah jemaah calon haji (JCH) Embarkasi Solo yang sakit di Arab Saudi terus bertambah. Hingga pagi hari tadi, jumlah jemaah yang sakit dan dirawat di rumah sakit di sana sebanyak 42 orang.
"Untuk jemaah calon haji sakit di Arab Saudi, hingga pagi hari ini sebanyak 42 jemaah. Yang dirawat di Mekah ada 33 jemaah dan dirawat di Madinah 9 jemaah," kata Humas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Solo, Gentur Rachma Indriadi, Rabu (14/6/2023).
Terkait banyaknya jemaah yang sakit tersebut, Gentur menduga karena adanya perbedaan suhu dan cuaca di Arab Saudi dengan Indonesia. Sehingga jemaah perlu adaptasi. Saat ini suhu di Arab Saudi sangat panas, yakni mencapai 42 derajat hingga 46 derajat Celcius.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"42°-46° C," jawab Gentur saat ditanya terkait suhu di Arab Saudi di musim haji saat ini.
Selain dipengaruhi faktor cuaca, kata Gentur, terus bertambahnya jemaah yang jatuh sakit kemungkinan juga karena daya tahan tubuh. Sebab, ibadah haji 90 persennya adalah ibadah fisik, sehingga jemaah perlu menjaga stamina tubuh.
Disamping itu, faktor usia jemaah yang saat ini cukup banyak Lansia, juga sangat berpengaruh terhadap daya tahan tubuh.
"Ibadah haji 90% adalah ibadah fisik sehingga perlu menjaga stamina tubuh, menjaga pola makan, pola istirahat dan konsumsi cairan yang cukup, disamping memang faktor usia juga sangat berpengaruh terhadap daya tahan tubuh," kata dia.
Lebih lanjut Gentur mengemukakan, untuk jemaah calon haji yang sakit di Embarkasi Solo, saat ini ada enam jemaah. Rinciannya, dirujuk ke RSUD Dr. Moewardi Solo ada dua jemaah, di RS TNI AU juga dua jemaah dan di poliklinik embarkasi dua jemaah.
Sementara untuk jemaah calon haji yang tunda berangkat karena alasan kesehatan sejauh ini terdapat 22 jemaah. Mereka dipulangkan ke daerah asalnya, karena hasil pemeriksaan medis di Asrama Haji Donohudan, Boyolali mereka dinilai tidak layak terbang karena kondisi kesehatannya.
"Untuk jemaah calon haji yang wafat di Tanah Suci, jumlah 11 jemaah," pungkasnya.
(apl/ams)
