Resto Milik Rafael Alun di Jogja Sepekan Tutup Usai Didatangi KPK

Resto Milik Rafael Alun di Jogja Sepekan Tutup Usai Didatangi KPK

Adji G Rinepta - detikJateng
Kamis, 08 Jun 2023 19:32 WIB
Restoran Bilik Kayu milik Rafael Alun Trisambodo di kawasan Timoho, Kota Jogja tutup, Kamis (8/6/2023).
Restoran Bilik Kayu milik Rafael Alun Trisambodo di kawasan Timoho, Kota Jogja tutup, Kamis (8/6/2023). (Foto: Adji G Rinepta/detikJateng)
Yogyakarta -

Restoran Bilik Kayu di Timoho, Jogja, milik mantan pegawai pajak tersangka kasus korupsi, Rafael Alun Trisambodo disebut sudah tutup lebih dari sepekan. Karyawan menyebut KPK sempat mendatangi resto tersebut dan menyita sebuah mobil boks.

Pantauan detikJateng di lokasi, restoran tersebut tampak ditutup dengan pagar besi yang digembok. Namun masih ada satu pintu untuk jalan karyawan. Beberapa karyawan juga masih berjaga di dalam restoran.

"Kalau seminggu lebih (tutup), hampir 2 mingguan. Cuma ada karyawan di situ," ujar juru parkir di salah satu rumah makan di depan restoran Bilik Kayu yang enggan disebut namanya, Kamis (8/6/2023).

Sementara itu, salah satu karyawan di restoran Bilik Kayu yang juga enggan disebutkan namanya mengungkapkan restoran tersebut bukan atas nama Rafael Alun Trisambodo.

"Kalau ini atas namanya bukan dia, tapi setahu saya atas nama istrinya," ujar salah satu karyawan restoran kepada wartawan.

Ia menerangkan restoran tutup sejak tanggal 1 Juni 2023. Namun alasan tutupnya restoran menurutnya bukan karena sudah disita oleh KPK.

"Kalau ini tutup berdasarkan sini sendiri, tapi bukan tutup karena KPK. Karena untuk melanjutkan ke jenjang yang berikutnya tutup sendiri daripada nanti ditutup langsung KPK," terangnya.

Restoran tersebut, lanjutnya, juga sudah dua kali didatangi KPK dan Brimob dalam rentang waktu tiga hari. Satu unit mobil boks milik restoran juga disita oleh KPK. Selain itu KPK juga memeriksa dua karyawan resto.

"Cuma tanya-tanya tok, terus hari keduanya itu bawa mobil boks Gran Max. Dari sini cuma bawa mobil boks disita di Brimob. Mobil boks itu punya sini, disita. Ada satu (mobil) yang disita," jelasnya.

"Bukan dua hari berturut-turut, selang tiga hari kalau enggak salah. Hari Jumat itu manager dan direksinya dipanggil untuk diwawancarai KPK. Habis itu jelang hari berikutnya (petugas) ke sini nyita mobil boks," lanjutnya.

Salah satu karyawan tersebut juga mengungkapkan jika beberapa karyawan juga sudah diberhentikan secara sepihak. Sementara yang lainnya nasibnya belum jelas.

"Pesangon juga belum jelas. Tapi ada beberapa yang sudah cair tapi tidak sesuai dengan kriteria pesangon yang sama undang-undang. Kalau saya masih melanjutkan (bekerja) ke sana," tutupnya.




(aku/ahr)


Hide Ads