Informasi berikut tidak ditujukan untuk menginspirasi siapa pun melakukan tindakan serupa. Bila Anda merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan.
Misteri tewasnya wanita yang ditemukan dengan wajah penuh luka di dalam sebuah mobil yang terparkir di Kalibawang, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), pada 15 Mei lalu akhirnya terkuak. Polisi mengungkap korban berinisial SPH itu meninggal dunia karena bunuh diri.
"Berdasarkan fakta-fakta yang didapatkan berupa hasil pemeriksaan autopsi, hasil pemeriksaan melalui laboratorium forensik terhadap barang bukti yang diamankan di TKP dan persesuaian keterangan saksi-saksi serta hasil pra rekonstruksi dan hasil gelar perkara dapat ditarik kesimpulan bahwa korban meninggal akibat bunuh diri," ujar Kapolres Kulon Progo, AKBP Nunuk Setyowati dalam jumpa pers di Mapolres Kulon Progo, Kamis (8/6/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nunuk menerangkan wanita asal Seyegan, Sleman, itu bunuh diri dengan cara meminum cairan pembasmi hama. Senyawa kimia yang mengandung sianida itu ditemukan di dalam tubuh korban berdasarkan hasil pemeriksaan forensik.
Polisi juga mendapati barang bukti plastik bening dan botol kosong yang mengandung sianida di lokasi tempat SPH ditemukan sekarat.
Nunuk mengatakan dugaan bunuh diri ini diperkuat dengan ditemukannya riwayat transaksi pembelian racun hama oleh korban. Racun itu dibeli korban lewat aplikasi online shop tertanggal 24 Agustus 2022.
"Fakta-fakta lain yang ditemukan oleh penyidik Satreskrim Polres Kulon Progo adalah pertama ditemukannya riwayat pembelian racun yang diduga sianida di aplikasi belanja online pada 24 Agustus 2022," terangnya.
Sementara itu, Kasatreskrim Polres Kulon Progo, AKP Rakhmat Darmawan mengatakan terdapat luka pada bagian wajah SPH. Menurutnya luka itu disebabkan racun yang diminum korban.
"Itu karena asam racunnya itu panas sehingga menimbulkan luka di wajah," ujarnya.
Aksi nekat korban dilatari karena masalah asmara. Simak di halaman selanjutnya.
Berdasarkan pemeriksaan sementara, muncul dugaan bahwa bunuh diri dilatarbelakangi masalah asmara antara SPH dengan saksi ABP.
"Jadi dulu memang ada hubungan asmara antara korban dengan ABP. (SPH) Karena butuh kepastian hubungannya, minta kepastian nantinya gimana hubungannya," ujar Kasatreskrim Polres Kulon Progo, AKP Rakhmat Darmawan.
Rakhmat menjelaskan SPH dan ABP telah menjalin hubungan asmara selama tiga tahun terakhir. SPH sendiri berstatus janda dan ABP merupakan duda. Namun hubungan itu tidak berjalan lancar. Di sisi lain, SPH meminta kejelasan hubungan.
"Iya jadi karena minta kejelasan hubungan," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya wanita berinisial SPH (39) ditemukan pingsan dengan wajah penuh luka di sebuah mobil yang terparkir di Kapanewon Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo, DIY, Senin (15/5) sore. Perempuan tersebut sempat dirujuk ke rumah sakit sebelum akhirnya dinyatakan meninggal dunia.
Peristiwa ini terjadi di Dusun Pantog Wetan, Kalurahan Banjaroyo, Kalibawang. Berawal dari kecurigaan warga terhadap mobil bernopol B 1911 EMP yang terparkir lama di halaman rumah milik warga, ABP.
"Saat ditemukan korban dalam keadaan tergeletak di kursi mobil depan sebelah kanan. Korban dalam keadaan tidak sadarkan diri," ucap Kasi Humas Polres Kulon Progo, Iptu Triatmi Noviartuti saat dimintai konfirmasi wartawan Selasa (16/5)
Melihat hal itu, warga kemudian mengevakuasi SPH menuju rumah sakit Santo Yusup Boro. Setelah dilakukan pemeriksaan, pihak rumah sakit menyatakan bahwa SPH telah meninggal dunia.