Guru sekolah Putri Ariani menceritakan bahwa salah satu anak didiknya itu ingin menjadi Stevie Wonder-nya Indonesia. Hal itu disampaikan Putri Ariani sebelum berangkat ke Amerika Serikat (AS) untuk mengikuti ajang America's Got Talent (AGT).
Guru SMKN 2 Kasihan Bantul atau dikenal dengan Sekolah Menengah Musik (SMM) Jogja, Sapta Keswara mengatakan ia sempat diminta untuk membimbing Putri Ariani bermain piano sebelum berangkat ke AS.
Putri, kata Sapta, adalah muridnya untuk mata pelajaran musik keroncong. Sebelum Putri berangkat ke AS, orang tuanya menghubungi Sapta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi Ariani kan pernah bilang sama ayah ibunya minta ditemukan sama Pak Sapta karena terkesan dengan permainan pianonya saat masuk SMM. Karena itu Ariani minta diajari," kata Sapta saat ditemui wartawan di SMM Jogja, Kamis (8/6/2023).
Setelah bertemu, Putri bercerita kepadanya jika lima bulan sebelum ke AS menjalani tes 10 lagu dari panitia AGT 23 untuk menghafalkan dan memainkannya dengan piano. Saat itu pula, Sapta tiba-tiba menanyakan apa cita-cita Putri yang sebenarnya.
"Sebelumnya saya tanya cita-cita kamu apa to sebenarnya Ariani? Lalu dia jawab, 'Sederhana Pak, bahwa Stevie Wonder itu tidak hanya ada di Amerika. Bahwa Indonesia itu nanti ada Stevie Wonder'," ujarnya menirukan ucapan Putri saat itu.
Sapta kemudian kembali menanyakannya dan Putri menjawab dengan hal yang sama. Saat itu, Putri juga mengungkapkan alasannya ingin menjadi Stevie Wonder.
"Saya bereaksi saat itu, 'wah bener itu kamu?'. Lalu dijawab 'iya saya akan jadi Stevie Wonder yang ada di Indonesia, karena sama-sama tunanetra. Hanya di Amerika laki-laki, saya perempuan'," ucapnya.
"Lalu saya amini. 'Saya mendukung apa yang kamu perlukan dan kamu butuhkan, Pak Sapta akan membantu sebisanya'," lanjut Sapta.
Selanjutnya, setiap ada waktu kosong khususnya usai mapel yang diampu Sapta, Putri berlatih bermain piano. Selama mengajari, Sapta selalu berpesan kepada Putri bahwa ada tiga hal yang diketahui setiap bermain musik.
"'Satu hal yang harus kamu ketahui, bahwa setiap bermain musik, apa pun itu harus tahu kuncinya, tiga hal, yakni dilihat, didengar, dan dirasakan'," kata Sapta.
Selama lima bulan itu pula Putri menerapkannya di setiap bimbingan piano. Menurutnya, pembimbing Putri dalam hal bermusik bukan hanya dirinya dan bukan hanya dari SMM Jogja.
"Di sela-sela selama lima bulan selalu komunikasi dengan bapak ibunya, ya mungkin tak hanya dengan saya saja. Tapi yang terlontar pada diri saya bahwa dia ingin menjadi seorang Stevie Wondernya Indonesia," ujarnya.
(rih/aku)