Putri Ariani Bersinar di AGT, SMM Jogja: Sosok Rajin-Tak Ingin Diistimewakan

Putri Ariani Bersinar di AGT, SMM Jogja: Sosok Rajin-Tak Ingin Diistimewakan

Pradito Rida Pertana - detikJateng
Kamis, 08 Jun 2023 13:47 WIB
Kepala SMK Negeri 2 Kasihan, Bantul atau yang dikenal Sekolah Menengah Musik (SMM) Agus Suranto saat memberikan keterangan, Kamis (8/6/2023).
Kepala SMKN 2 Kasihan Bantul atau yang dikenal Sekolah Menengah Musik (SMM) Jogja, Agus Suranto, Kamis (8/6/2023). SMM Jogja merupakan sekolah Putri Ariani. Foto: Pradito Rida Pertana/detikJateng
Bantul -

Putri Ariani peraih golden buzzer di ajang America's Got Talent (AGT) ke-18 bersekolah di SMK Negeri (SMKN) 2 Kasihan, Bantul atau yang dikenal Sekolah Menengah Musik (SMM) Jogja. Pihak SMM menyebut Putri adalah sosok yang tidak ingin diistimewakan di sekolah.

"Putri ini kalau di sekolah tetap sebagai murid. Jadi dia tidak ingin prestasi dia di luar itu kemudian mengganggu kenyamanannya dalam belajar," kata Kepala SMM Jogja Agus Suranto saat ditemui wartawan di SMM Jogja, Kamis (8/6/2023).

Agus mengungkapkan Putri tidak ingin mendapatkan perlakuan istimewa di sekolah. Hal itu karena Putri ingin tetap dekat dengan teman-temannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi dia menuturkan sendiri kalau di kelas itu dia ingin sama dengan yang lain, tidak ingin dipandang menonjol agar dia tetap punya banyak kawan. Dan selama ini banyak disayangi oleh teman-temannya," ujarnya.

Terkait prestasi Putri di SMM, Agus bilang dari segi akademik bagus. Selain itu Putri adalah murid yang taat.

ADVERTISEMENT

"Dia akademisnya bagus, kalau ranking tidak, tetapi dia anak yang rajin dan taat sama guru," ucapnya.

Penampilan Putri Ariani di America's Got TalentPenampilan Putri Ariani di America's Got Talent. Foto: Istimewa

Hal itu terbukti saat mengikuti AGT 23 di Amerika Serikat, Putri selalu berkomunikasi dengan gurunya. Menurut Agus, hal itu agar tanggung jawabnya sebagai murid terselesaikan lebih dulu sebelum tampil di AGT.

"Jadi komunikasi dengan wali kelas ketika ada kegiatan di luar itu sekolah tetap jalan secara daring. Bahkan Ariani yang lebih aktif ya, karena dia tidak mau semua beban studinya itu mengganggu pikirannya dalam meraih mimpi," ujarnya.

"Kami selalu mendukung dan memberikan ruang. Tapi tidak memberikan keistimewaan yang sifatnya tidak mengedukasi, misal diizinkan tapi bebas dari tanggung jawab," imbuh Agus.




(rih/aku)


Hide Ads