Putri Ariani mendapat golden buzzer dari Simon Cowell saat mengikuti ajang America Got Talent (AGT) ke-18. Putri merupakan murid Kelas XI B SMK Negeri 2 Kasihan, Bantul atau yang dikenal Sekolah Menengah Musik (SMM) Jogja. Pihak sekolah pun berencana memberikan apresiasi khusus kepada Putri.
"Kami punya rencana tersendiri untuk mengapresiasi prestasi anak kami ini. Perihal apresiasi untuk Ariani menjadi rencana rahasia kami," kata Kepala SMM Jogja, Agus Suranto saat ditemui wartawan di SMM Jogja, Kamis (8/6/2023).
Di sisi lain, Agus menyoroti potensi Putri yang menjadi modal utama untuk mengarungi AGT. Menurutnya, Putri memiliki banyak potensi yang membuatnya mendapatkan golden buzzer.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ariani ini potensinya ke segala arah, menyanyi, menciptakan lagu, mengiringi memainkan piano dan membuat aransemen," ujarnya.
"Jadi tidak hanya satu kompetensi, di America Got Talent itu seandainya dia hanya mengandalkan vokal saya pikir poinnya belum mendongkrak. Untungnya di saat-saat terakhir dia bilang kalau lagu itu lagu ciptaannya sendiri, itulah yang luar biasa," imbuh Agus.
Terkait penciptaan lagu, Agus menilai sebagian besar murid SMM bisa melakukannya. Mengingat iklim di SMM memang selama ini seperti itu.
"Nah, persoalan membuat lagu, cipta mencipta lagu itu di kami memang iklimnya seperti itu. Jadi anak-anak hampir semua dapat menciptakan lagu, karena kami sekolah musik," katanya.
Khusus untuk Putri, Agus mengaku menjadi tantangan tersendiri bagi para guru untuk menggali potensinya. Para guru wajib menggunakan dan memunculkan teori serta metode baru karena Putri tergolong murid yang istimewa.
"Setelah kami mengidentifikasi potensi dan kemampuan Ariani maka guru menyesuaikan, gaya mengajarnya menyesuaikan. Karena dia tidak bisa melihat maka guru basic-nya bergeser menjadi audio karena daya tangkap Ariani menggunakan alat pendengaran," katanya.
(rih/aku)