Sebanyak 92 jemaah calon haji dari Kabupaten Bantul batal berangkat ke Tanah Suci tahun ini. Kementerian Agama (Kemenag) Bantul menyebut penyebabnya beragam.
"Tahun ini ada 92 calon haji yang batal berangkat ke Tanah Suci," kata Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Bantul, Maskur Ashari kepada wartawan saat Pamitan Jemaah Calon Haji 2023 di kompleks Parasamya Pemkab Bantul, Senin (22/5/2023).
Maskur menyebut ada beragam penyebab jemaah calon haji batal berangkat tahun ini. Yakni meninggal dunia, sakit, tidak ada pendamping, hingga sengaja menunda pemberangkatan karena masalah biaya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari 92 itu 14 orang batal berangkat karena meninggal, 10 orang belum siap ilmu dan belum siap biaya, serta ada 9 orang yang sakit dan masih dalam penyembuhan," ujarnya.
Sedangkan total jemaah yang berangkat tahun ini ada 944 orang, 27 di antaranya adalah petugas haji. Dari jumlah tersebut 465 orang laki-laki dan 470 perempuan.
"Jumlah jemaah calon haji yang berangkat tersebut termasuk juga cadangan antrean tahun berikutnya untuk menggantikan yang gagal," ucapnya.
Kuota calon haji yang meninggal dunia dapat digantikan oleh keluarga. Sedangkan yang sakit, lansia, tidak ada pendamping, tidak melunasi, dan sengaja mengundurkan diri akan digantikan oleh jemaah cadangan atau ikut dalam antrean berikutnya.
"Untuk jemaah calon haji termuda umur 19 tahun. Kalau yang tertua usia 93 tahun," ujarnya.
Sementara itu, Bupati Bantul Abdul Halim Muslih meminta jemaah agar langsung menyesuaikan dengan kondisi di Tanah Suci. Selain itu, jemaah harus mematuhi segala aturan yang berlaku dan mematuhi arahan petugas haji.
"Dan juga saling mengingatkan dan tolong-menolong antarjemaah, khususnya para yang tergabung dalam satu kelompok dan satu rombongan," ujar Halim.
(rih/sip)