Sebanyak 33 orang jemaah calon haji asal Kabupaten Gunungkidul batal berangkat tahun 2023 ini. Kementerian Agama (Kemenag) Gunungkidul menyebut puluhan jemaah itu tidak melakukan pelunasan biaya haji.
Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kantor Kemenag Gunungkidul Taufik Ahmad Soleh mengatakan jumlah kuota utama atau reguler Gunungkidul 416 jemaah. Selanjutnya, saat tahapan konfirmasi pelunasan bagi yang lunas tunda dan pembayaran pelunasan bagi kuota reguler hanya ada 383 jemaah.
"Sisanya yaitu 33 jemaah tidak melakukan pelunasan sehingga batal berangkat haji tahun ini," kata Taufik kepada detikJateng, Selasa (23/5/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Puluhan jemaah yang tidak melakukan proses pelunasan telah dimintai alasan dalam surat pernyataan. Hasilnya, ada jemaah yang tidak melunasi biaya haji karena meninggal dunia, sakit yang menghambat kemampuan berhaji, hingga menunda keberangkatan karena tidak ada program pendampingan mahram.
"Alasan lainnya memungkinkan ya karena ekonomi. Dari data, paling dominan ya ekonomi karena kebetulan dalam satu keluarga ada tiga, atau empat jemaah sehingga untuk melakukan pelunasan bersamaan ya dirasa berat," jelasnya.
Kendati demikian, 33 jemaah yang batal berangkat haji tahun ini tetap memiliki kesempatan berangkat di tahun depan. Di mana mereka akan langsung masuk daftar reguler utama.
"Dan ada 33 jemaah calhaj dari cadangan yang melakukan pelunasan. Jadi kuotanya pas sudah terpenuhi," ujarnya.
Taufik menambahkan jemaah calon haji Gunungkidul mulai diberangkatkan 6 Juni mendatang dari Kloter 47. Berbagai persiapan sudah dilakukan para jemaah seperti pembuatan paspor, rekam biovisa, hingga pemeriksaan kesehatan yang meliputi vaksin meningitis.
(rih/ams)