Pernyataan Sultan Singgung Estimasi Keliru soal Wisata Jogja Lesu

Round-Up

Pernyataan Sultan Singgung Estimasi Keliru soal Wisata Jogja Lesu

Tim detikJateng - detikJateng
Sabtu, 06 Mei 2023 06:00 WIB
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X dalam Rapat Paripurna Istimewa Paparan Visi dan Misi Gubernur dan Wagub DIY Masa Jabatan 2022-2027 di kantor DPRD DIY, Senin (8/8/2022).
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X. Foto: dok. Humas Pemda DIY
Yogyakarta -

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X angkat bicara soal lesunya pariwisata di Jogja saat periode libur Lebaran 2023. Sultan menyinggung soal estimasi yang keliru. Berikut pernyataan Sultan.

Sultan menyebut jumlah wisatawan atau pemudik ke DIY diprediksi hingga 5,9 juta orang. Menurut Sultan, ekspektasi terhadap kunjungan wisatawan yang dinilai terlalu tinggi.

"Yang mungkin, dari estimasinya saja yang memang keliru, sehingga kita terlalu berasumsi seperti itu (pariwisata lesu)," ujar Sultan saat ditemui wartawan di kantornya, Kompleks Kepatihan, Jogja, Jumat (5/5/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sultan menjelaskan periode libur Lebaran tidak bisa disamakan dengan periode libur lain seperti long weekend. Menurutnya, periode libur Lebaran lebih banyak digunakan masyarakat untuk bersilaturahmi keluarga.

"Kalau Lebaran itu paling-paling hari keempat hari kelima baru wisata," kata Sultan.

ADVERTISEMENT

"Jadi jangan berharap, pasti jumlahnya (wisatawan) sama, tergantung kondisi-kondisi yang ada," lanjutnya.

Meski begitu, Sultan mengatakan wisatawan juga tidak bisa dipaksa untuk selalu berwisata ke Jogja.

"Mosok kabeh (masak semua) berkunjung pariwisata ming ning (hanya ke) Jogja saja, yo ndak to (ya tidak). Di lain tempat kan juga ada objek (wisata)," tutur Sultan.

Jumlah Wisatawan di Jogja saat Libur Lebaran Menurun

Diketahui, jumlah wisatawan yang berkunjung ke DIY pada momen libur Lebaran 2023 menurun jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) DIY Singgih Raharjo mengungkap angka penurunannya sekitar 10-20 persen.

"Kita lihat dari sisi jumlah kalau dibanding dengan tahun lalu itu tidak 100% artinya ada sedikit penurunan. Penurunan itu sekitar 10 sampai 20%, jadi tidak begitu banyak, tidak begitu signifikan," ujar Singgih saat dihubungi wartawan, Rabu (3/5).

Singgih lalu menyebut ada nilai positif dari turunnya jumlah wisatawan ke DIY pada libur Lebaran tahun ini. Ia memerinci beberapa di antaranya yang berdampak pada quality tourism di DIY.

Dari sisi kepadatan arus lalu lintas, menurut Singgih, jalan-jalan di DIY maupun jalan menuju destinasi menjadi sangat terkendali bahkan relatif lancar.

"Dampak positif terhadap para wisatawan, kenyamanan mereka di destinasi juga lebih nyaman dibanding kalau kemudian lebih banyak lagi. Kenyamanan dan keamanan itu yang utama bagi kita," papar Singgih.

"Ini juga menyangkut bagaimana quality tourism. Kalau kemudian kelamaan pada di jalan, kemacetan yang berjam-jam tentu mereka juga nggak nyaman untuk bisa menikmati destinasi wisata itu," lanjutnya.

Selengkapnya di halaman selanjutnya.

Tren Baru

Singgih juga mengungkap ada tren wisata baru di balik turunnya jumlah kunjungan wisatawan di DIY itu.

"Perpaduan antara kuliner dengan view keindahan alam ini menjadi tren baru. Sehingga ini juga menimbulkan peningkatan yang cukup signifikan kunjungan wisatawan terhadap daya tarik baru," ujarnya.

"Kalau kita bicara restoran dengan view yang sangat cantik, coffee shop dengan view pemandangan sawah yang estetik, itu menjadi tren baru dan kunjungannya cukup luar biasa," lanjutnya.

Singgih mengatakan, naiknya tren wisata baru tersebut adalah dampak dari efektifnya promosi yang dilakukan pihak restoran maupun coffee shop di media sosial.

"Kalau kita melihat itu (tren wisata baru) sampai 50% dari tingkat kunjungan ke destinasi," jelasnya.

Meski jumlah wisatawan pada periode libur Lebaran di DIY turun, menurut Singgih, Pendapatan Asli Daerah (PAD) di dua kabupaten di DIY sudah memenuhi target bahkan melampauinya.

"Beberapa temen-temen di kabupaten-kota dengan target PAD itu tercapai, bahkan lebih. Seperti Gunungkidul, Bantul, itu targetnya terpenuhi," ujarnya.

Untuk diketahui, isu soal jumlah wisatawan libur Lebaran 2023 di Jogja menurun ini sempat menarik perhatian Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka. Gibran merespons cuitan netizen di postingan terkait kunjungan wisatawan di Jogja lesu saat libur Lebaran.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video Jokowi Sebut Bahas Geopolitik-Ekonomi Global saat Bertemu Sultan HB X"
[Gambas:Video 20detik]
(rih/rih)


Hide Ads