Bidang Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul tiga ular kobra dan seekor ular koros dari Pedukuhan Sragan dan Tegalrejo Bantul. Ular-ular ini bikin kaget warga yang sedang beraktivitas.
Laporan ular kobra diterima Damkar Bantul pada Selasa (18/4/2023) pukul 23.00 WIB. Ular kobra ini dilaporkan berada di dekat kolam renang milik warga di Sragan, Kalurahan Trirenggo.
"Saat duduk dan main game di dekat kolam renang pribadi itu tiba tiba saksi mendengar suara ngosos (desis). Setelah dicek ternyata sudah ada ular kobra dalam posisi berdiri di dekat kolam," kata Kabid Damkarmat BPBD Bantul Irawan Kurnianto kepada detikJateng, Rabu (19/4/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lima petugas Damkarmat BPBD Bantul lalu dikerahkan ke lokasi penemuan ular. Berbekal sarung tangan, karung, helm, senter dan penjepit ular akhirnya mereka berhasil mengevakuasi ular-ular tersebut.
"Lama evakuasi sekitar 30 menit karena harus memilah tanaman di taman dan ternyata ada tiga ekor ular tadi. Untuk jenis ularnya ular kobra Jawa, satu panjangnya sekitar satu meter dan dua ekor lainnya panjang kurang dari satu meter," ujarnya.
Tak hanya itu, siang ini petugas Damkar kembali menerima laporan teror ular di Pedukuhan Tegalrejo, Kalurahan Bangunjiwo, Kapanewon Kasihan. Ular itu diketahui warga bernama Agung saat menjemur pakaian.
"Awalnya Pak agung sedang menjemur pakaian lalu melihat ular di pekarangan rumah. Karena ukuran ular yang lumayan besar Pak Agung tidak berani menangkapnya," kata Irawan.
Setelah mendapat laporan itu, pihaknya kemudian meluncur ke lokasi. Ternyata ular yang meneror warga Tegalrejo ini berjenis koros dan tidak berbisa.
"Sampai di lokasi tadi langsung bisa dievakuasi, tidak lama karena ularnya kan tidak berbisa. Untuk ular yang dievakuasi tadi ular koros dengan panjang sekitar 1,7 meter," ucapnya.
Irawan menambahkan penyebab munculnya ular di pemukiman warga karena beberapa faktor. Salah satunya seperti habitatnya di alam kemungkinan sudah rusak atau terganggu oleh manusia.
"Lokasi pemukiman warga merupakan tempat yang cocok dan kebetulan bersamaan dengan musim berkembang biak. Apalagi pakan tersedia melimpah bagi ular (seperti tikus) di pemukiman sehingga ular suka tinggal, berkembang biak dan mencari mangsa di tempat itu," kata dia.
Irawan pun mengimbau kepada masyarakat selalu menjaga kebersihan lingkungan agar tidak menjadi sarang ular. Apabila menemukan ular, Irawan meminta masyarakat bisa segera menghubungi Damkarmat BPBD Bantul.
"Kalau masyarakat menemukan ular atau satwa liar yang berbahaya segera menghubungi petugas damkar BPBD Bantul di nomor 0274-6462100 atau melalui call center 112," ucapnya.
(ams/aku)