.webp)
Tradisi mudik Lebaran biasa diikuti dengan mengajak sanak-saudara ikut bekerja saat hendak balik ke perantauan. Bupati Gunungkidul Sunaryanta mewanti-wanti agar putra daerah Gunungkidul tidak habis akibat merantau.
Sunaryanta mengaku tak melarang masyarakat untuk pergi merantau. Akan tetapi, Sunaryanta menilai setiap tahun, khususnya pasca-Lebaran pasti ada warganya yang ikut saudaranya kembali ke perantauan untuk bekerja.
"Bukan melarang, tapi alangkah baiknya kalau dipertimbangkan dulu. Jadi misalkan mau bekerja di luar Gunungkidul betul-betul dipertimbangkan dulu matang-matang," katanya kepada wartawan, Rabu (19/4/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebab, Sunaryanta menilai saat ini potensi di Gunungkidul terkait lowongan pekerjaan cukup banyak. Purnawirawan TNI AD ini ingin agar kesempatan tersebut tidak dimanfaatkan orang dari luar Gunungkidul.
"Gunungkidul ini ke depannya punya potensi bagus. Karena itu jangan sampai orang Gunungkidul keluar semua dan malah orang luar masuk ke Gunungkidul," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Lalu Lintas Dishub Gunungkidul Bayu Susilo Aji memperkirakan puncak arus mudik terjadi mulai tanggal 19 dan puncaknya pada 21 April. Menurutnya, jumlah kendaraan yang masuk ke Gunungkidul saat arus mudik Lebaran 2023 ini bakal mengalami peningkatan.
"Jadi tahun 2022 itu jumlah kendaraan yang masuk ke Gunungkidul ada 140 ribu unit, dan untuk mudik tahun ini diperkirakan meningkat 10 persen," ujarnya.
"Kalau jumlah penumpang di terminal diperkirakan naik 25 sampai 35 persen," lanjut Bayu.
Sedangkan untuk jalur mudik, Bayu mengaku telah mempersiapkannya. Di mana untuk jalur utama mudik dari sisi barat melalui jalan Jogja-Wonosari.
"Jalur masuk mudik yang utama tetap di Jalan Jogja-Wonosari. Kalau jalur alternatif kebanyakan di sisi selatan seperti dari Jogja ke Wonosari bisa lewat jalur Imogiri-Siluk-Panggang, Imogiri-Mangunan-Getas dan Parangtritis-Purwosari," ujarnya.
(aku/ams)
