Massa yang mengatasnamakan diri Aliansi Yogyakarta Menggugat menggeruduk gedung DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Jalan Malioboro, Kota Jogja. Mereka menuntut empat hal dalam demonstrasi kali ini.
Di antaranya mencabut UU Ciptaker, menolak penundaan Pemilu 2024, menggratiskan biaya pendidikan di DIY, serta menolak komersialisasi kapitalisasi pendidikan.
Dari pantauan detikJateng di lokasi, awalnya aksi massa berlangsung kondusif. Mereka tiba di depan gedung DPRD DIY sekitar pukul 13.00 WIB. Massa langsung membentangkan spanduk-spanduk di depan gedung. Tampak di antaranya massa beratribut mahasiswa dan elemen masyarakat lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah berorasi cukup lama, akhirnya sekitar pukul 15.00 WIB, Wakil Ketua DPRD DIY Huda Tri Yudiana keluar untuk menemui massa. Namun massa tetap tidak puas dan meminta Ketua DPRD DIY keluar untuk menemui mereka.
Setelah diskusi yang cukup alot, akhirnya Huda memberikan izin kepada mahasiswa untuk masuk ke ruang rapat DPRD. Sontak mahasiswa langsung berbondong-bondong masuk.
![]() |
Di dalam ruang rapat, para mahasiswa langsung menyanyikan lagu sambil berdiri di atas meja. Selain itu juga membentangkan spanduk. Hingga berita ini mahasiswa masih berkerumun di gedung DPRD DIY.
Sementara itu, Huda menyatakan pihaknya menerima tuntutan dari mahasiswa. Ia mengatakan akan meneruskan tuntunan tersebut ke pemerintah pusat jika berkaitan dengan kebijakan pusat.
"Yang merupakan kewenangan pusat kita teruskan ke pemerintah pusat, yang merupakan kewenangan DIY kami akan bahas bersama di dewan," ujar Huda kepada wartawan di gedung DPRD DIY, Senin (3/4/2023) sore.
"Saya kira masukan tentang pendidikan gratis itu bagus. Kebetulan kami sedang akan membahas raperda tentang pembiayaan pendidikan," lanjutnya.
(rih/apl)